Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peristiwa Langka, Indeks Dow Jones Anjlok 666 Poin

Mengutip CNBC, Minggu (4/2/2018), indeks Dow Jones ditutup melemah hampir 666 poin. Ini adalah level terburuk keenam dalam sejarah indeks tersebut.

Terakhir kali indeks Dow Jones ditutup melemah lebih dari 600 poin adalah pada 24 Juni 2016 silam, sehari setelah Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa (Brexit). Delapan kali peristiwa indeks Dow Jones anjlok lebih dari 600 poin terjadi dalam kurun 18 tahun terakhir.

Separuh dari angka tersebut terjadi selama krisis keuangan tahun 2008 silam. Adapun penyebab anjloknya indeks Dow Jones kali ini adalah lantaran menguatnya imbal hasil obligasi pemerintah AS atau US Treasury yields, yang menaikkan kekhawatiran suku bunga yang meningkat terlalu cepat.

Dalam 122 tahun sejarahnya, indeks Dow Jones selalu mengalami tren penguatan. Dengan demikian, anjlok secara signifikan terjadi dalam persentase yang sangat kecil.

Indeks Dow Jones pernah anjlok 617,77 poin pada Jumat, 14 April 2000, 684,81 poin pada Senin, 17 September 2001, dan 777,68 poin pada Senin, 29 September 2008. Kemudian, indeks Dow Jones juga pernah merosot 678,91 poin pada Kamis, 15 Oktober 2008, 773,08 poin pada Rabu, 15 Oktober 2008, dan 679,95 poin pada Senin, 1 Desember 2008.

Selanjutnya, indeks Dow Jones melemah 634,76 poin pada Senin, 8 Agustus 2011 dan 610,32 poin pada Jumat, 24 Juni 2016.


https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/04/143447726/peristiwa-langka-indeks-dow-jones-anjlok-666-poin

Terkini Lainnya

Warung Madura Buka 24 Jam, Mendag Zulhas: Kenapa Dilarang? Bolehlah...

Warung Madura Buka 24 Jam, Mendag Zulhas: Kenapa Dilarang? Bolehlah...

Whats New
Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Alat Belajar Hibah Akhirnya Diterima, Ini Kata Pihak SLB

Alat Belajar Hibah Akhirnya Diterima, Ini Kata Pihak SLB

Whats New
Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Spend Smart
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi

Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi

Whats New
IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Whats New
Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke