Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diabaikan, Aset Tambang Bernilai Ratusan Miliar Rupiah Terbengkalai

Ketua DPRD Kepulauan Bangka Belitung, Didit Srigusjaya mengatakan, pemerintah daerah belum mengambil tindakan karena harus menunggu petunjukpelaksana dari Kementerian Energi Sumberdaya dan Mineral (ESDM).

“Setelah perusahaan tidak lagi beroperasi, maka statusnya Wilayah Pertambangan Negara. Kami berharap mereka (ESDM) segera memberi kejelasan,” kata Didit saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (5/2/2018).

Didit mengungkapkan, saat ini daerah seperti berada di wilayah abu-abu. Di satu sisi tidak bisa mengambil keputusan, sementara di sisi lain didorong untuk melakukan pengelolaan terhadap aset yang terbengkalai.

“Selama proses di pusat ini, kami bahkan menerima laporan banyak penyerobotan lahan dan pencurian. Ini sangat disayangkan,” ujarnya.

Tokoh Masyarakat Bangka Tengah, Patrianusa menyebutkan jika aset yang terbengkalai meliputi bangunan pabrik, perumahan karyawan, kendaraan, kapal keruk hingga lahan bekas tambang seluas 44.000 hektar. Diperkirakan nilai semua aset tersebut mencapai ratusan miliar rupiah.

“Jika sudah dikelola apakah itu dilelang, maka utang pesangon karyawan dan tagihan mitra perusahaan harus segera dilunasi,” bebernya.

Menurut Patrianusa, pengelolaan lahan maupun aset mendesak dilakukan demi menghindari munculnya konflik kepentingan di kalangan masyarakat.

“Kami mendorong pemerintah daerah agar lebih gencar mengurus persoalan ini,” papar mantan wakil bupati Bangka Tengah itu.

PT Koba Tin yang sempat berganti investor dari Australia ke Malaysia berhenti beroperasi pada tahun 2013.

Seiring berhentinya operasional perusahaan penambangan dan penjualan timah itu, aktivitas perekonomian di Koba, Bangka Tengah langsung anjlok. Kini Koba menjadi daerah yang sepi, dengan banyak lahan terbuka bekas galian tambang.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/06/220000826/diabaikan-aset-tambang-bernilai-ratusan-miliar-rupiah-terbengkalai-

Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke