Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dulu Urus Dokumen di Pelabuhan Belawan Bisa 3 Jam, Sekarang Cuma 5 Menit

Perbaikan pengurusan dokumen ini karena sejak Mei 2017, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I menjadi operator pelabuhan pertama di Indonesia yang  menerapkan Integrated Billing System (IBS).

Pelindo I juga menjadi yang pertama dalam penerapan penyandaran kapal dengan sistem window atau jadwal tepat waktu di Belawan International Container Terminal (BICT).

Kemudian, pada 1 November 2017 sistem yang sama diterapkan di Terminal Peti Kemas Domestik Belawan (TPKDB).

Senior Manager Teknologi Informasi Pelindo 1 Baratto Rosalina mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan, mendorong efisiensi waktu dan biaya para pengguna jasa pelabuhan.

Menurut dia, IBS adalah implementasi dari program Kementerian BUMN untuk mengintegrasikan sistem pelayanan jasa kepelabuhanan secara online.

General Manager TPKDB Indra Pamulihan menyebutkan, penerapan IBS menguntungkan shipping lines dan pengguna jasa di TPKDB.

Misalnya, keuntungan efisiensi waktu karena memangkas proses permintaan, mengurangi lamanya antrean di loket dan berbiaya murah.

Kemudian, pengguna jasa yang melakukan permohonan dokumen pelayanan delivery dan receiving dapat melalui sistem online, tanpa perlu lagi datang ke kantor TPKDB.

Pengguna jasa juga tidak perlu lagi melampirkan dokumen apapun karena data pesanan dan Delivery Online (DO) telah dikirim secara online oleh pelayaran atau container operator.

"Untuk lebih memudahkan lagi, kami bekerja sama dengan banyak bank untuk memfasilitasi transaksi pembayaran," kata Indra, Rabu (7/2/2018).

Sebelum ada IBS, lanjutnya, proses pengurusan dokumen memakan waktu lebih dari dua jam hingga tiga jam. Penyebabnya, yakni panjangnya antrean mengajukan permohonan pelayanan receiving dan delivery di resepsionis. 

Pengguna jasa yang mengajukan pengurusan dokumen harus membawa dokumen permohonan, surat kuasa, dan Surat Perintah Pengiriman Barang (SPPB) untuk pengantaran.

Selain antrean di resepsionis, antrean di bank untuk pembayaran, antrean untuk mencetak nota, dan antrean untuk cetak receiving card atau SP2 untuk penyerahan peti kemas juga sangat panjang dan membosankan.

"Sejak pakai IBS, urus dokumen di BICT dan TPKDB cuma lima menit. Pengguna jasa tinggal mengakses situs ibs.pelindo1.co.id untuk proses permohonan receiving dan delivery. Kemudian mencetak invoice dan SP2," ucap dia.

Sistem Window

Selain menerapkan IBS, TPKDB juga menerapkan penyandaran kapal dengan sistem window atau jadwal yang telah direncanakan tepat waktu sesuai yang telah ditetapkan.

Ada enam perusahaan pelayaran dalam negeri sudah punya windows sendiri dan sudah terjadwal sandar di dermaga TPKDB setiap pekan, yakni PT Tanto Intim Line, PT Salam Pacific Indonesia Line, PT Meratus Line, PT Tempuran Emas Tbk, PT Caraka Tirta Perkasa, dan PT Perusahaan Pelayaran  Nusantara Panurjwan.

Indra menjelaskan, penyandaran kapal dengan sistem window lebih efisien biaya dan terjaminnya kepastian sandar sehingga mengurangi waktu turn round voyage (TRV) atau waktu kapal berbalik. Serta jaminan ketersediaan dermaga untuk meningkatkan produktivitas dan volume barang.

Untuk melayani bongkar muat peti kemas di TPKDB, Pelindo 1 menyiapkan sejumlah peralatan mulai Container Crane (CC) sebanyak 4 unit, Rubber Tyred Gantry (RTG) 5 unit, Harbour Mobile Crane (HMC) 3 unit, Head Truck 18 unit, Side Loader 2 unit, Reach Staker 8 unit, dan satu unit Forklift.

Peralatan bongkar muat ini melayani kapal-kapal yang didominasi berasal dari pelabuhan Tanjungpriok, Jakarta dan Tanjungperak, Surabaya.

"Komoditi antarpulau yang dominan dibongkar di TPKDB adalah kebutuhan pokok dan material bangunan seperti besi dan semen. Sedangkan komoditi yang dimuat umumnya hasil pertanian dan industri," ucap Indra.

Hingga akhir 2017, total bongkar muat peti kemas sebanyak 397.509 boks, pada semester II 2017 bongkar muat peti kemas sudah mencapai 208.899 boks. Sementara kunjungan kapal sepanjang 2017 sebanyak 297 call, dengan 139 call di antaranya pada semester II 2017.

"Harapan kami, IBS dan system window semakin menjaga momentum tren pertumbuhan kinerja positif kami selama 2018 ini,“ pungkasnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/07/162209226/dulu-urus-dokumen-di-pelabuhan-belawan-bisa-3-jam-sekarang-cuma-5-menit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke