Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AP I Manfaatkan Momen Pembangunan Bandara untuk Serap SDM Lokal

Peluang ini dimanfaatkan oleh AP I untuk menyukseskan pengerjaan bandara yang nantinya akan menggantikan Bandara Internasional Adisutjipto yang sudah terlalu padat.

Direktur Pelayanan dan Pemasaran AP I Devy W Suradji ketika ditemui Kompas.com di area proyek NYIA pada Senin (5/2/2018) lalu menjelaskan, ada dua fase penyerapan tenaga kerja yang diutamakan untuk warga lokal di Kulon Progo.

Terlebih, ada 2.700 kepala keluarga (KK) yang tercatat terdampak pembangunan NYIA dalam hal pengadaan lahan yang berada persis di pesisir selatan Kecamatan Temon.

"Di CSR (corporate social responsibility) kami, ada serangkaian pelatihan-pelatihan teknis, baik itu untuk fase-fase konstruksi. Ingat loh, ada dua fase, pembangunannya dan bandaranya beroperasi," kata Devy.

Dia menjelaskan, pada fase konstruksi, pihaknya bersama kontraktor membutuhkan tenaga kerja untuk pengerjaan proyek. Mengenai berapa jumlah pasti tenaga kerja yang dimaksud, disesuaikan dengan kebutuhan pihak kontraktor.

Pada saat bersamaan, General Manager Bandara Internasional Adisutjipto, Agus Pandu Purnama, mengungkapkan sudah ada puluhan warga lokal yang dilibatkan untuk pengerjaan land clearing. Agus sendiri merupakan salah satu penanggung jawab proyek NYIA.

"Sudah ada 83 warga terdampak yang ikut kerja dalam proses land clearing. Pastinya, begitu proses dan tahap ini lanjut ke konstruksi, membutuhkan banyak (tenaga kerja) lagi," tutur Pandu.

Pandu menyebutkan, ketika bandara sudah beroperasi nanti dengan target awal 1 juta penumpang per tahun, maka dibutuhkan sekitar 1.000 tenaga kerja baru.

Adapun target jumlah penumpang di NYIA bisa mencapai 14 juta orang per tahun, sehingga Pandu memperkirakan kebutuhan tenaga kerjanya bisa sampai 14.000 orang.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo menuturkan, untuk tenaga kerja saat bandara beroperasi nanti, sudah disiapkan yang berasal dari warga asli Kulon Progo.

Mereka di antaranya akan menempati posisi sebagai aviation security, petugas ground handling, serta pramugari.

Karakteristik tenaga kerja yang dibutuhkan untuk bekerja di NYIA adalah berusia 17 sampai 35 tahun dan tidak memerlukan tingkat pendidikan yang tinggi.

Bagi warga yang melamar pekerjaan akan disiapkan dengan mengikuti pelatihan teknis untuk posisi-posisi tersebut.

Dari perkembangan terakhir, ada satu angkatan pramugari berjumlah 26 orang yang akan dilatih dan siap bekerja bulan Juni 2018.

Selain itu, sudah ada tiga angkatan calon petugas ground handling dan satu angkatan calon avsec yang telah lulus pelatihan.

AP I masih menyelesaikan pembebasan lahan untuk pembangunan NYIA, dengan tenggat waktu hingga akhir Maret 2018.

Pengerjaan pembangunan NYIA akan dimulai dari April 2018 hingga April 2019 untuk pembangunan tahap pertama.

NYIA dibangun karena Bandara Internasional Adisutjipto sudah melebihi kapasitas yang seharusnya.

Jumlah rata-rata penumpang per tahun di Adisutjipto sudah sampai angka 7,8 juta penumpang, di mana seharusnya bandara tersebut hanya dapat melayani penumpang maksimal 1,7 juta penumpang per tahunnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/11/072018026/ap-i-manfaatkan-momen-pembangunan-bandara-untuk-serap-sdm-lokal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke