Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Regulator Uni Eropa: Mata Uang Virtual Tak Cocok untuk Investasi

Mengutip CNBC, Selasa (13/2/2018), Otoritas-otoritas Pengawasan Eropa (ESA), yang mengawasi sekuritas, perbankan, asuransi, dan dana pensiun menyatakan dalam pernyataan bersama bahwa mereka memerhatikan semakin meningkatnya jumlah orang yang membeli mata uang virtual tanpa menyadari risiko yang meliputi.

"ESA memperingatkan konsumen bahwa mata yang virtual sangat berisiko tinggi dan merupakan produk yang tidak diatur, serta tidak cocok sebagai investasi, tabungan, atau produk perencanaan pensiun," kata regulator.

Ketiga regulator keuangan Uni Eropa tersebut juga menyatakan mata uang virtual seperti misalnya bitcoin bersifat mudah bergejolak dan menunjukkan tanda-tanda yang jelas terjadinya bubble harga. Kondisi bubble adalah ketika harga sebuah komoditas melonjak sangat tajam, namun akhirnya bisa saja anjlok sangat tajam juga dalam waktu singkat hingga mengganggu stabilitas.

Oleh karena itu, regulator menyatakan, orang-orang yang berinvestasi pada mata uang virtual harus sadar betul mengenai risiko yang tinggi. Besar kemungkinan mereka akan kehilangan uang dalam jumlah besar atau bahkan semua uang yang mereka investasikan.

Karena mata uang virtual dan pusat perdagangannya tidak diatur di dalam undang-undang Uni Eropa, regulator memperingatkan bahwa investor mata uang virtual tidak dilindungi apabila pusat perdagangannya berhenti menjalankan bisnis atau ada serangan siber.

Bulan lalu, pusat penukaran dan perdagangan mata uang virtual Bitconnect menyatakan menutup platform-nya setelah menerima surat peringatan dari divisi pengawasan sekuritas di Texas dan North Carolina, AS.

Uni Eropa bergabung dengan sejumlah negara lain yang meningkatkan kewaspadaan mereka terhadap mata uang virtual. Korea Selatan, misalnya, memperkenalkan pengukuran untuk menangkal spekulasi di sektor mata uang virtual, serta melarang penggunaan rekening bank anonim dalam perdagangan mata uang virtual.

Menteri Keuangan India Arun Jaitley pun baru-baru ini menyatakan pemerintah India akan mengambil langkah untuk menghilangkan penggunaan mata uang virtual untuk kegiatan terlarang atau sebagai bagian dari sistem pembayaran.

Di Uni Eropa, ada tiga regulator keuangan yang tergabung dalam ESA, yakni Otoritas Perbankan Eropa (EBA), Otoritas Sekuritas dan Pasar Modal Eropa (ESMA), serta Otoritas Asuransi dan Dana Pensiun Eropa (EIOPA).


https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/13/063700026/regulator-uni-eropa--mata-uang-virtual-tak-cocok-untuk-investasi

Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke