Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Uber Bakal Jual Bisnisnya di Asia Tenggara ke Grab?

Mengutip Fortune, Senin (19/2/2018), langkah tersebut merupakan bagian dari strategi Uber membantu menurunkan biaya sebelum melakukan penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO). Uber sendiri mengalami kerugian 4,5 miliar dollar AS pada 2017 meski meraup penjualan 7,5 miliar dollar AS. Artinya, permintaan tetap ada, tetapi Uber harus fokus pada kawasan-kawasan yang berkinerja kuat saja.

Asia merupakan kawasan yang keras bagi Uber, di mana layanan-layanan serupa bertaraf regional secara konsisten mengalahkannya. Uber pun sudah menyerah di China dengan cara menjual kepemilikan saham kepada kompetitornya, Didi Chuxing, pada 2016.

Adapun di India, platform taksi daring Ola melahap 3 persen pangsa pasar Uber hanya pada paruh kedua tahun 2017. Ola kini memimpin pangsa pasar di India dengan persentase 15 persen.

Namun, faktanya adalah Didi, Ola, dan Grab telah memperoleh investasi besar dari perusahaan Jepang, SoftBank. Bulan lalu, Uber juga memperoleh investasi 1,25 miliar dollar AS dari SoftBank dan menjadikannya pemegang saham terbesar.

Rajeev Misra, yang bergabung pada jajaran direksi Uber sebagai bagian dari kemitraan dengan SoftBank, menyatakan bahwa Uber fokus utmanya di AS dan Eropa. Uber juga masih menancapkan kuku dengan dalam di Amerika Latin dan Timur Tengah.

Uber pernah menguasai pasar dunia. Akan tetapi, layaknya perusahaan-perusahaan sejenis, Uber menghadapi tantangan berupa aturan dan persaingan di banyak negara.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/19/052026826/uber-bakal-jual-bisnisnya-di-asia-tenggara-ke-grab

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke