Kantor pemasaran Cigna Indonesia resmi dibuka Presiden Direktur Cigna Indonesia Herlin Sutanto bersama Kabag Pengawasan Industrial Keuangan Non Bank Regional 8 Bali Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Husein Triarso, sejumlah perwakilan dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), dan beberapa pimpinan Cigna Indonesia.
Herlin menjelaskan, kantor pemasaran baru itu merupakan kantor pemasaran kedelapan yang dimiliki Cigna. Sebelumnya, Cigna sudah memiliki tujuh kantor pemasaran yakni di Jakarta, Surabaya (dua kantor), Semarang, Medan, Bandung, dan Tangerang.
Ia mengharapkan, kantor pemasaran terbaru di Bali itu mampu membantu masyarakat di Bali untuk mendapatkan akses perlindungan berkelas dunia yang ditawarkan Cigna.
Pembukaan kantor itu juga sebagai bentuk komitmen Cigna Indonesia dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui OJK.
“Kami sangat berkomitmen dalam mewujudkan misi kami di Indonesia yakni membantu masyarakat meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan,” ujar Herlin melalui rilis ke Kompas.com.
Ia menambahkan, dengan memperluas jangkauan ke Bali, pihaknya membuka pintu yang memungkinkan Cigna melindungi lebih banyak masyarakat di Indonesia.
Setelah Bali, lanjut Herlin, pihaknya sepanjang tahun ini akan membuka dua kantor pemasaran lainnya. Namun, ia belum bisa menyebutkan di kota mana dua kantor itu akan dibuka.
Penetrasi Asuransi di Bali
Menurut Herlin, sebenarnya literasi finansial dan inklusi di Bali sudah cukup tinggi, di atas rata-rata di Indonesia. "Tetapi literasi asuransinya masih rendah,” tutur dia.
Menurut survei yang dilakukan OJK pada 2016, tingkat literasi keuangan di Bali berada di angka 37,5 persen, sedikit di atas rata-rata nasional sebesar 29,7 persen, sedangkan tingkat inklusi keuangan berada di angka 76 persen, juga di atas rata-rata nasional sebesar 67,8 persen.
“Menurut OJK, itu literasi perbankan, sedangkan untuk literasi asuransi masih belum baik. Makanya penting sekali masyarakat Bali memahami asuransi,” papar Herlin.
OJK sendiri menyambut baik langkah Cigna Indonesia yang membuka kantor pemasaran di Bali. Hal itu akan mendukung program literasi asuransi di Bali.
Menurut OJK, penetrasi asuransi di Bali masih rendah, hanya sekitar 3 persen dari total populasi yang sekitar 4,24 juta jiwa.
“Asuransi adalah bisnis kepercayaan, janji yang dijual. Karena yang dijual itu janji, kita harus memenuhi janji itu. Ini menyangkut reputasi. Jika kepercayaan turun, reputasi yang dipertaruhkan, tentu akan turun,” papar Husein.
Data OJK menunjukkan, pada kuartal III 2017, total pendapatan premi asuransi jiwa di Bali mencapai Rp 2,3 triliun. Angka itu naik sekitar 7-8 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/21/143745826/perkuat-penetrasi-pasar-asuransi-cigna-buka-kantor-pemasaran-di-bali