Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bank Indonesia Diprediksi Akan Naikkan Suku Bunga Acuan

Enrico mengatakan, kenaikan tersebut dipengaruhi oleh faktor domestik dan faktor global.

Untuk faktor domestik, kenaikan suku bunga acuan akan dipengaruhi oleh ancaman laju inflasi yang cukup tinggi di semester kedua tahun 2018. Laju inflasi menanjak ini karena konsumsi domestik yang meningkat.

Menurut dia, peningkatan konsumsi tersebut terjadi karena ada beberapa penyelanggaran acara, mulai dari Pilkada serentak, Asian Games 2018, hingga pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia di Bali mendatang.

"Menurut saya (kenaikan) 25 bps adalah kebijakan yang cukup konsisten, ada ancaman inflasi yang banyak terlihat di second half," kata Enrico saat media gathering UOB di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (22/2/2018).

Sementara dari faktor global, adanya rencana bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) menaikan suku bunga atau Fed Fund Rate (FFR).

Dengan adanya faktor tersebut, Enrico menilai, peluang Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan saat ini sudah tidak memungkinkan.

"Secara eksternal Indonesia punya gap sudah narrow (sempit), untuk bertahan (suku bunga acuan di 4,25 persen) masih mungkin, tapi tekanan sudah harus naik," sebut dia.

Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate pada posisi 4,25 persen. Kebijakan ini berlaku efektif sejak 19 Februari 2018.

"Rapat Dewan Gubernur BI pada tanggal 14 dan 15 Februari memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate tetap sebesar 4,25 persen," kata Gubernur BI Agus DW Martowardojo dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/2/2018).


https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/22/170800726/bank-indonesia-diprediksi-akan-naikkan-suku-bunga-acuan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke