Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bea Masuk 20.000 Ton Beras Asal Vietnam Capai Rp 9 Miliar

Hal tersebut disampaikan plt Kasubsie Penindakan Bea Cukai Banyuwangi Agus Purwanto kepada Kompas.com , saat proses bongkar muat di Pelabuhan Tanjungwangi.

Menurut dia, bea masuk yang dibayarkan untuk setiap kilogram beras senilai Rp 450.

"Total bea masuk untuk 20.000 ton beras ini Rp 9 miliar dan dibayar oleh pemilik barang dalam hal ini pihak Bulog. Semua dokumen juga sudah lengkap dan selesai semua. Jadi saat akan bongkar muat tidak ada masalah," ucap Agus.

Salah satu dokumen penting yang dilengkapi adalah Surat Pemneritahuan Impor Barang dengan tujuan langsung ke Banyuwangi.

Kapal MV Vinaship Diamond berbendera Vietnam bersandar di Pelabuhan Tanjungwangi dengan membawa beras sebanyak 20 ribu ton kemasan bag cargo asal Vietnam. Bongkar muat ditargetkan akan berlangsung selama 10 hingga 12 hari.

Pelabuhan Tanjungwangi dipilih karena representatif untuk bersandar kapal besar. Selain di Tanjungwangi, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya juga melakukan bongkar muat beras impor sebanyak 130.000 ton.

Kepala Bulog sub divre V Banyuwangi, David Susanto saat dihubungi Kompas.com menjelaskan, beras tersebut akan disimpan di empat gudang Bulog yang ada di Banyuwangi kemudian disalurkan ke wilayah Indonesia Timur dengan menggunakan kapal yang lebih kecil.

Dia menjamin beras impor tersebut tidak akan diedarkan di Banyuwangi dan wilayah Jawa Timur serta tidak akan berpengaruh pada serapan gabah dari petani Banyuwangi.

"Kita simpan dulu di gudang yang ada di sini lalu jika ada perintah dari pusat, baru kita kirim dengan kapal berukuran kecil. Ini khusus ke wilayah Indonesia bagian timur mulai dari NTT, NTB, Ambon, Papua bahkan bisa ke Sumatera," ucapnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/23/184100026/bea-masuk-20.000-ton-beras-asal-vietnam-capai-rp-9-miliar

Terkini Lainnya

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Whats New
41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Simak, 6 Tips Menjaga 'Work Life Balance'

Simak, 6 Tips Menjaga "Work Life Balance"

Work Smart
Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Whats New
Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Whats New
AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke