Berbagai persiapan tengah dimatangkan oleh pemerintah Indonesia maupun pihak IMF dalam menggelar acara besar tersebut.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Direktur Pelaksana atau Managing Director IMF Christine Lagarde juga membahas persiapan acara tersebut.
"Dari IMF sudah disampaikan keputusan bahwa IMF annual meeting tahun ini dilakukan di Bali. Itu sudah confirm sehingga mulai saat ini sudah mulai terjadi booking dari berbagai macam penerbangan ke Bali untuk bulan Oktober," ungkapnya di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (26/2/2018).
Sri Mulyani menambahkan, untuk saat ini ketersediaan tiket penerbangan menuju Bali pada bulan Oktober mendatang sudah banyak dipesan, dan beberapa peserta pertemuan tersebut kesulitan mendapatkan tiket penerbangan maupun hotel.
"Tadi sudah dibahas mengenai bahwa penerbangan itu sudah fully book dan sekarang masih banyak sekali yang ingin datang, mereka sekarang kesulitan mendapatkan flight in (datang) dan out-nya (pulang). In-nya sekitar seminggu sebelumnya dan out-nya sekitar sesudahnya," papar Sri Mulyani.
Selain membahas mengenai ketersediaan tiket penerbangan dan hotel, pemerintah juga membahas mengenai kemungkinan erupsi Gunung Agung.
"Kamk bicara kalau seandainya terjadi letusan Gunung Agung apa yang akan dilakukan. Jadi sudah sampai ke hal yang sifatnya detail," kata Menkeu.
Kesiapan Infrastruktur
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Hadiyanto mengungkapkan, jelang pertemuan IMF pemerintah juga membahas mengenai kesiapan infrastruktur pendukung seperti koneksi internet, sambungan WiFi, hingga perencanaan evakuasi jika terjadi erupsi gunung Agung.
"Pada umumnya berbagai hal yang masih kurang, terus kami kerjakan terkait dengan evakuasi plan, masalah broadband, WiFi, Teknologi Informasi (IT), dan berbagai fasilitas untuk mempermudah delegasi," ungkapnya.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/26/191620326/peserta-pertemuan-tahunan-imf-mulai-kesulitan-cari-tiket-menuju-bali