Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tahun 2017, Garuda Indonesia Catatkan Rugi 213,4 Juta Dollar AS

Pada periode yang sama tahun sebelumnya, Garuda membukukan keuntungan sebesar 9,4 juta dollar AS.

Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury menjelaskan, kerugian perseroan sebagian besar disebabkan tingginya meningkatnya biaya bahan bakar avtur, yakni sebesar 16,5 persen secara tahunan (yoy).

Sepanjang tahun 2017, biaya bahan bakar yang dikeluarkan Garuda mencapai 1,155 miliar dollar AS, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 924,7 juta dollar AS.

Adapun pendapatan operasi Garuda tercatat sebesar 4,2 miliar dollar AS pada tahun 2017. Angka tersebut meningkat sebesar 8,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,9 miliar dollar AS.

Pahala menjelaskan, tren pertumbuhan pendapatan operasional tersebut salah satunya ditopang oleh pertumbuhan pendapatan operasional pada lini layanan penerbangan tidak berjadwal yang meningkat 56,9 persen menjadi 301,5 juta dollar AS.

Selain itu, sektor pendapatan lainnya, yakni pendapatan di luar bisnis penerbangan dan anak usaha, meningkat 20,9 persen menjadi sebesar 473,8 juta dollar AS.

Sepanjang tahun 2017, Garuda Indonesia Group mengangkut sebanyak 36,2 juta penumpang. Jumlah tersebut terdiri dari 24 juta penumpang Garuda Indonesia dan 12,3 juta penumpang Citilink.  Angka tersebut meningkat 3,5 persen dibandingkan jumlah penumpang yang diangkut pada tahun 2016 yang sebesar 35 juta penumpang.

Tax Amnesty

Dalam kesempatan itu, Pahala Mansury menambahkan biaya pengampunan pajak atau tax amnesty dan denda pengadilan juga berkontribusi terhadap membengkaknya rugi. Biaya kedua komponen tersebut mencapai 145,8 juta dollar AS.

"Partisipasi pada program tax amnesty tersebut merupakan komitmen perusahaan untuk menyelesaikan permasalahan pajak yang tertunda sampai dengan tahun 2015," ungkap Pahala dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (26/2/2018).

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/26/192017726/tahun-2017-garuda-indonesia-catatkan-rugi-2134-juta-dollar-as

Terkini Lainnya

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke