Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Amazon Diduga Tak Bayar Pajak

Hal tersebut sebagaimana yang dirilis Institution on Taxation and Economic Policy (ITEP). Menurut ITEP, Amazon melaporkan laba sebesar 8,2 miliar dollar AS, namun hanya secara efektif membayar pajak 11,4 persen.

Mengutip Daily Mail, Rabu (28/2/2018), dengan demikian Amazon diduga mengamankan dua pertiga labanya dalam kondisi bebas pajak. Amazon pun diproyeksikan memperoleh 789 juta dollar AS dari kebijakan perpajakan baru yang diterapkan pemerintahan Presiden Donald Trump.

Kantor pusat global Amazon pun berlokasi di Luxembourg, sebuah negara yang dituding memberikan pembebasan pajak secara ilegal kepada perusahaan tersebut. Kini, Amazon tengah mencari kota di AS untuk membangun kantor pusat kedua.

Rencana tersebut membuat pemerintah negara bagian di AS saling bersaing dengan menawarkan insentif perpajakan. Namun, belum ditentukan di kota atau negara bagian mana Amazon akan membangun kantornya.

"Raksasa ritel daring ini telah membangun model bisnisnya berdasarkan penghindaran pajak. Dalam laporan keuangan terbarunya, jelas bahwa Amazon terus terasing dari sistem perpajakan negara (AS)," kata Matthew Gardner dari ITEP.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/28/092221326/amazon-diduga-tak-bayar-pajak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke