Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tahun Ini Seluruh Bandara AP1 Punya "Airport Operation Control Center"

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Angkasa Pura 1 menargetkan 13 bandara yang dikelolanya memiliki Airport Operation Control Center (AOCC) tahun ini. Digitalisasi pusat komando dan koordinasi di bandara tersebut diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan publik.

Setelah Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) di Sepinggan, Kota Balikpapan, PT Angkasa Pura 1 (Persero) siap mengoperasikan AOCC di Bandara I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bandara Juanda di Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar, dan Bandara di Lombok.

Direktur Utama PT Angkasa Pura 1 (Persero) Faik Fahmi mengatakan, adanya AOCC merupakan bagian dari peningkatan kualitas layanan publik. Selain itu, AOCC diharapkan dapat meningkatkan efisiensi penyelesaian persoalan dengan adanya kolaborasi dan sinergi berbagai stakeholder di bandara.

"Diharapkan AOCC dapat meningkatkan kinerja operasional bandara. Dengan demikian, kualitas layanan bagi masyarakat akan meningkat,” katanya saat meresmikan AOCC di Bandara SAMS di Sepinggan, Jumat (2/3/2018).

Baca: Airport Operation Control Center Pertama di Indonesia Diresmikan

Berdasarkan data AP1, total pergerakan penumpang pada 2017 di 13 bandara yang dikelola Angkasa Pura I sebanyak 89,7 juta orang. Jumlah tersebut naik 5,9 persen dibanding total pergerakan penumpang pada 2016 yang tercatat 84,7 juta orang.

Sementara itu, total pergerakan pesawat pada 2017 sebanyak 791.387 pergerakan, naik 3,51 persen dibanding pergerakan pesawat pada 2016 yang sebanyak 764.531 pergerakan.

Pertumbuhan trafik dari tahun ke tahun ini yang menegaskan perlunya Angkasa Pura I untuk mengimplementasikan AOCC untuk dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional bandara.

AOCC di Bandara SAMS merupakan yang pertama di Indonesia, yang merupakan perwujudan dari “Smart Airport” di Indonesia. Guna memberi pelayanan secara optimal, AP1 menyiapkan anggaran Rp100 miliar untuk pengadaan AOCC di seluruh bandara yang dikelolanya.

"Keberadaan AOCC ini sangat penting karena bisa menyajikan informasi secara riil time juga informasi secara efektif. Jika ada persoalan bisa diselesaikan secara efektif,” ujarnya.

Pembangunan AOCC di sejumlah daerah dilakukan secara bersamaan. Bandara di Balikpapan paling cepat rampung pembangunannya dibandingkan bandara lainnya.

Kolaborasi

General Manager Bandara SAMS Sepinggan Handy Heryudhitiawan mengatakan, AOCC di Kota Balikpapan menjadi role model bagi seluruh bandara yang dikelola AP1.

AOCC berfungsi sebagai suatu control center untuk mengawasi aktivitas operasional di sisi udara (airside) dan sisi darat (landside) serta mencakup seluruh aktivitas kedatangan dan keberangkatan di bandara.

AOCC di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan merupakan wadah kolaborasi seluruh pemangku kepentingan di bandara yang terdiri atas airport operator, airline operators, air navigation, dan authorities seperti bea cukai, imigrasi, karantina, kepolisian, dan lainnya.

Keberadaan seluruh perwakilan pemangku kepentingan dalam satu ruangan yang sama, berdampak positif terhadap pembuatan keputusan bersama mengenai berbagai hal operasional yang dapat diambil secara cepat dan tepat sebagai pelaksanaan Airport Collaborative Decision Making (A-CDM).

Dengan AOCC, seluruh stakeholder di bandara berada di dalam satu ruangan. Dengan 660 kamera CCTV yang tersebar di seluruh kawasan bandara, pengawasan dilakukan petugas selama 24 jam.

Petugas AP1 yang berjumlah 60 orang ditambah 20 petugas dari berbagai institusi terkait mengawasi seluruh operasional bandara melalui 35 personal computer dan 49 video wall.

Koordinasi langsung di ruangan dengan 25 saluran telepon berekstensi diharapkan dapat dilakukan dengan cepat. Dengan begitu, persoalan yang terjadi dapat diselesaikan secara cepat dan tepat.

AOCC dikonsep sejak 1 Mei 2016 dan diwujudkan bersama AP1 pusat dengan cabang-cabang di daerah. "Shadow operation telah dimulai sejak 1 Desember 2017 hingga 28 Februari 2018," kata Handy.

Faik Fahmi menegaskan, AOCC di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan dilengkapi dengan Airport Operation Control System (AOCS) yang dalam perkembangannya akan menjadi sistem kebandaraudaraan yang terintegrasi. 

“AOCC diharapkan dapat meningkatkan kinerja operasional, service level agreement, dan key performance index bandara sebagai wujud komitmen Angkasa Pura I untuk terus meningkatkan kualitas layanan bagi pengguna jasa bandara,“ katanya.

Penerapan A-CDM membutuhkan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan. Selain itu, kerangka regulasi nasional sebagai payung hukum mutlak diperlukan.

Sebagai salah satu komponen A-CDM, Angkasa Pura I sebagai pengelola bandara dan salah satu pemangku kepentingan yang terlibat dalam A-CDM, berinisiatif menyiapkan AOCC sebagai wadah dan tempat bagi para pemangku kepentingan untuk menjalankan tugas dan fungsi masing-masing secara terintegrasi.


https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/02/144116126/tahun-ini-seluruh-bandara-ap1-punya-airport-operation-control-center

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke