Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Faktor Domestik Bakal Topang Rupiah

Pekan lalu, nilai tukar rupiah sempat melemah cukup signifikan terhadap dollar AS. Bahkan, nilai tukar rupiah sempat menyentuh kisaran level Rp 13.700 kemudian bergerak ke Rp 13.800 per dollar AS.

Pelemahan nilai tukar rupiah tersebut disebabkan sentimen eksternal pasca testimoni yang disampaikan Gubernur bank sentral AS Federal Reserve Jerome Powell mengenai prospek perekonomian AS yang membaik. Selain itu, Powell juga mengisyaratkan kenaikan suku bunga acuan Fed Fund Rate secara gradual sepanjang tahun ini.

Edward Teather, Senior ASEAN Economist UBS Investment Bank menuturkan, pada tahun 2000-an, nilai tukar rupiah berada pada kisaran Rp 8.000 hingga Rp 9.000 per dollar AS. Tentu wajar bila banyak pihak yang terkejut nilai tukar rupiah dengan cepat bergerak melemah hingga ke level Rp 13.700 per dollar AS seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Ada beberapa alasan untuk tidak mengekspektasikan penurunan rupiah secara dalam," kata Teather di Jakarta, Senin (5/3/2018).

Teather menuturkan, saat ini kondisi perekonomian global cenderung sehat, sehingga ia tidak mengekspektasikan Indonesia berada dalam kondisi sebaliknya. Selain itu, nilai tukar dollar AS pun diprediksi melemah secara bertahap, salah satunya karena kebijakan fiskal pemerintahan Presiden Donald Trump.

"Lemahnya dollar AS akan secara bertahap memulihkan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS," ujar dia.

Di samping itu, Indonesia pun berada dalam inflasi yang stabil dan rendah. Defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) juga relatif terjaga dalam kondisi rendah.

Teather pun mengungkapkan, pasokan rupiah di sistem perbankan nasional masih cenderung besar. Sehingga, pihaknya memproyeksikan nilai tukar rupiah akan berada pada kisaran Rp 13.000 per dollar AS pada tahun ini.

"Nilai tukar rupiah melemah karena perkembangan internasional. Defisit transaksi berjalan Indonesia relatif rendah dan pemerintah mengelola fiskal dengan baik," jelas dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/05/173700426/faktor-domestik-bakal-topang-rupiah-

Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke