Penerbitan saham tersebut akan melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau ditujukan ke investor strategis.
Direktur Utama GMF Aero Asia, Iwan Joeniarto mengatakan, sebanyak 2,82 miliar saham atau 10 persen dari jumlah modal ditempatkan akan diterbitkan dengan mekanisme tersebut.
Menurut Iwan, penerbitan saham baru ini telah disetujui oleh para pemegang saham melalui Rapat Umum Saham Luar Biasa (RUPSLB).
"Dari total saham baru yang diterbitkan, sebesar 2,33 miliar atau setara 8,28 persen ini akan kita lepas ke strategis investor. Sisanya, 485,6 ribu saham atau 1,72 persen akan kita tempatkan di program MESOP (penyertaan saham untuk karyawan)," kata Iwan di Kantor Garuda Indonesia, Tangerang, Selasa (6/3/2018).
Iwan belum memastikan berapa dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru tersebut. Dia menjelaskan, dalam penerbitan saham baru dengan mekanisme PMTHMETD, dana yang dihasilkan sesuai dengan negosiasi oleh perseroan dan investor strategis
"Akan tetapi, kami usahakan harganya (saham) tidak jauh dari harga IPO," kata dia.
"Sekarang masih proses. Penambahan modal ini untuk melaksanakan kegiatan perseroan, ekspansi, dan juga untuk memperkuat struktur modal," lanjut dia.
Seperti diketahui, GMF Aero Asia membukukan pendapatan sebesar 439,28 juta dollar AS atau Rp 6,01 triliun (kurs 1 dollar AS = Rp 13.700) sepanjang 2017.
Angka tersebut meningkat 13,02 persen bila dibandingkan dengan pendapatan tahun 2016 sebesar 388,66 juta dollar AS atau Rp 5,32 triliun.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/06/132222026/gmf-aero-asia-akan-tawarkan-28-miliar-saham-baru-ke-investor-strategis