Hal tersebut tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Februari 2018 yang tetap berada di atas 100, yakni sebesar 122,5. Angka ini lebih rendah dari IKK bulan sebelumnya sebesar 126,1.
"Penurunan IKK terutama disebabkan oleh menurunnya indeks ketepatan waktu pembelian barang tahan lama (durable goods) dan indeks ekspektasi kegiatan usaha pada 6 bulan mendatang," tulis bank sentral dalam pernyataan resmi, Selasa (6/3/2018).
Hasil survei juga mengindikasikan bahwa tekanan kenaikan harga meningkat pada 3 bulan mendatang, yakni pada bulan Mei 2018.
Ekspektasi terhadap peningkatan harga dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan terhadap barang atau jasa pada periode bulan Ramadhan.
Selain itu, ada kekhawatiran konsumen terhadap evaluasi tarif listrik dan harga BBM pada kuartal II 2018. Sementara itu, tekanan harga dalam 6 bulan dan 12 bulan mendatang diperkirakan menurun.
"Ini didukung persepsi konsumen terhadap tetap terjaganya ketersediaan barang dan jasa," kata BI.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/06/184400826/meski-lebih-rendah-konsumen-indonesia-tetap-optimis