Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sepanjang 2017, BI Jawa Tengah Temukan 3.350 Lembar Uang Palsu

Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah, Hamid Ponco Wibowo mengatakan uang palsu itu berupa lembaran Rp 100.000 dan Rp 50.000. Untuk itu, masyarakat harus hati-hati dan teliti saat menerima uang dari manapun.

“Kalau menerima uang, sebaiknya dilihat, diraba, dan diterawang dulu. Apakah uang itu palsu atau tidak,” kata Ponco, Selasa (06/03/2018).

Ponco menjelaskan, mata uang rupiah kertas warnanya jelas. Kalau diraba tidak rata dan jika diterawang ada gambar pahlawannya. “Yang lembaran Rp 100.000 Rp 50.000 ada anyaman pitanya,” ujarnya.

Sementara itu, anggota DPR RI dari Komisi XI, Alamudin Dimyati Rois, yang hadir dalam sosialisasi itu, mengatakan banyak masyarakat kecil yang menjadi korban peredaran uang palsu. Sebab mereka belum tahu uang palsu itu ciri-cirinya seperti apa.

“Dengan adanya sosialisasi keaslian mata uang rupiah ini, saya berharap masyarakat sudah bisa membedakan antara uang asli dan palsu,” tambahnya.

Menurut Alamudin, yang biasa disapa Gus Alam, tahun ini hingga 2019 adalah tahun politik. Biasanya banyak uang palsu yang beredar. Oleh sebab itu, putra kyai sepuh Dimyati Rois itu, berharap agar masyarakat harus hati-hati bila menerima uang kertas.

Dalam acara tersebut, hadir sejumlah perwakilan dari berbagai lembaga seperti dari Muslimat, Anshor, dan IPNU-IPPNU. 

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/06/224500626/sepanjang-2017-bi-jawa-tengah-temukan-3.350-lembar-uang-palsu

Terkini Lainnya

Masih Merugi, Industri Fintech Lending Diharapkan Cetak Laba pada Kuartal II 2024

Masih Merugi, Industri Fintech Lending Diharapkan Cetak Laba pada Kuartal II 2024

Whats New
Surat Utang Diburu Investor, Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun

Surat Utang Diburu Investor, Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun

Whats New
Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke