Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kemudahan Berusaha untuk UMKM Perlu Dibenahi

Hal itu disampaikan Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Novani Karina Saputri melalui rilis pers ke Kompas.com, Selasa (6/3/2018).

Menurut Novani, pembenahan kemudahan berusaha untuk UMKM yang belum tuntas menyebabkan sekitar 70 persen UMKM di Indonesia belum terdaftar.

Hal ini menyulitkan mereka untuk mendapatkan akses pembiayaan. Padahal UMKM berkontribusi besar pada perekonomian nasional.

“Akses terhadap pembiayaan sangat penting UMKM karena biasanya UMKM tidak memiliki modal yang besar saat memulai usahanya. Akses kepada modal juga sangat penting karena dapat berkontribusi untuk meningkatkan produksi dan penjualan serta memperluas usaha UMKM tersebut,” ungkap Novani.

Novani menambahkan, bantuan untuk pembiayaan akan mendorong UMKM berkembang dan mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja.

Hal ini akan menggerakkan roda perekonomian dan meningkatkan kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional.

“Penyederhanaan regulasi penting dilakukan untuk mendukung tumbuhnya perekonomian nasional. UMKM mampu menggerakkan perekonomian karena mereka biasanya menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat dan mereka juga menggunakan sumber daya lokal, seperti tenaga kerja lokal dan bahan baku lokal,” terangnya.

Selain pembiayaan, penguasaan terhadap teknologi juga menjadi tantangan bagi UMKM.

Perkembangan zaman yang kini condong ke arah digitalisasi harus direspon oleh UMKM dengan menerapkannya dalam usaha.

Hal ini, lanjut Novani, yang juga harus dipenuhi oleh pemerintah. Selain melalui pembiayaan, penguasaan terhadap teknologi juga dapat dilakukan melalui sosialisasi yang diadakan pemerintah ataupun pihak-pihak swasta.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/07/063000526/kemudahan-berusaha-untuk-umkm-perlu-dibenahi

Terkini Lainnya

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke