Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rieke Minta PP Holding Migas Dikaji Ulang

Dia mengatakan, mestinya ada pengkajian ulang karena penyatuan Perusahaan Gas Negara (PGN) ke Pertamina, yang dilandari aturan tersebut justru berpotensi menimbulkan masalah.

Pasalnya, menurut Rieke, PGN saat ini sedang mengalami masalah berupa penurunan laba bersih perusahaan. Masalah itu dikhawatirkan malah jadi beban Pertamina, ketika pembentukan holding minyak dan gas (migas) terwujud.

"Kayak begini anda mau menimpakan persoalan kepada Pertamina?" tanyanya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI bersama Direksi Pertamina dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rabu (14/3/2018).

Dia menambahkan, dari data yang diperolehnya terlihat adanya pertumbuhan pendapatan, penyaluran gas 2007 sampai 2012, lalu mengenai pipa transmisi dan distribusi yang dibangun sejak 2003 sampai 2007.

Ada peningkatan aset yang besar di 2012-2016, tapi laba usaha perusahan justru mengalami penurunan.

Rinciannya, pada 2012 PGN mencatatkan pendapatan sebesar 2.580 juta dollar AS sedangkan laba bersih 915 juta dollar AS; pada 2013 pendapatan 3.001 juta dollar AS sedangkan laba bersih 838 juta dollar AS; pada 2014 pendapatan 3.253 juta dollar AS sedangkan pendapatan 711 juta dollar AS; hingga pada 2017 pendapatan 2.165 juta dollar AS sedangkan laba bersih hanya 98 juta dollar AS.

"Berdasarkan data PGN, penjelasan PGN, penjelasan direksi bagi kami tidak konsisten. Tidak berdasar dan ada hal yang tidak disampaikan," jelas Rieke.

"Kinerja PGN dalam lima tahun turun karena disebabkan adanya kenaikan biaya operasi akibat pembayaran sewa floating storage regasification unit (FSRU) atau penyimpanan gas terapung Lampung dan pemaksaan strategi manajemen dalam penetapan investasi hulu yaitu oleh Saka Energi," katanya.

Dia menambahkan, sejak selesai pembangunan FSRU Lampung pada 2014, operasional tidak maksimal dan tidak sesuai rencana. Namun perusahaan terus membayar sewa yang nilainya lebih dari 90 juta dollar AS.

Kemudian karena mahalnya biaya penyimpanan regasification, tidak ada perjanjian komersil dengan pelanggan, khususnya PLN. Selain itu, Rieke juga menduga terjadi mark up dalam proyek tersebut.

Sementara itu investasi di Saka Energi, seperti disebutkan Rieke, masih mengalami kerugian. Dalam lima tahun terakhir, kerugian itu mencapai rata-rata lebih dari 50 juta dollar AS.

"Siapa yang menanggung? Pertamina lagi yang menanggung?" ucapnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/14/153600826/rieke-minta-pp-holding-migas-dikaji-ulang

Terkini Lainnya

Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Wanti-wanti Kenaikan Tarif Tiket Kereta Api dan Bis

Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Wanti-wanti Kenaikan Tarif Tiket Kereta Api dan Bis

Whats New
IHSG Merah di Awal Sesi, Rupiah Melemah

IHSG Merah di Awal Sesi, Rupiah Melemah

Whats New
Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Whats New
Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Whats New
Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Whats New
Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Work Smart
IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Earn Smart
'Face Recognition' Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

"Face Recognition" Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

Work Smart
Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Whats New
'Startup' Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

"Startup" Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

Work Smart
[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke