Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Meleset dari Target, Beras Impor dari India dan Pakistan Masuk Akhir Maret

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan, awalnya target pemasukan beras impor dari India dan Pakistan itu pada akhir Februari 2018.

Akan tetapi, lanjut dia, Perum Bulog meminta perpanjangan waktu pemasukan beras impor itu hingga akhir Maret 2018.

"Jadi ini (perpanjangan) penyelesaian yang 281.000 ton. Sekarang baru masuk 261.000 ton. Karena yang 20.000 ton lagi sedang perjalanan. Sehingga perlu ada perubahan (waktu)," kata dia saat ditemui di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (14/3/2018).

Meski target pemasukan diperpanjang, Oke memastikan jumlah beras yang diimpor oleh Perum Bulog tidak akan bertambah. Menurut dia, beras yang akan diimpor Bulog tetap sebanyak 500.000 ton.

Sementara, tambah Oke, sisa jumlah beras impor sebanyak 219.000 ton rencananya akan masuk pada pertengahan tahun 2018.

"Jadi ada yang masuk maret ada yang masuk Juni. Kalau enggak salah India dan Pakistan itu masuk masing-masing 100.000 ton," pungkas dia.

Seperti diketahui, pada Januari 2018 pemerintah telah mengeluarkan izin impor beras sebanyak 500.000 ton. Beras ini nantinya akan menjadi stok Perum Bulog sebagai cadangan sewaktu-waktu diperlukan.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/14/155021626/meleset-dari-target-beras-impor-dari-india-dan-pakistan-masuk-akhir-maret

Terkini Lainnya

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke