Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Pertumbuhan Kredit 2017 Tak Sesuai Target Presiden Jokowi

Lantas, apa yang membuat pertumbuhan kredit tidak sesuai target yang ditetapkan pemerintah bersama dengan perbankan?

Vice President Economist PT Bank Permata Tbk Josua Pardede menyebut faktor pertama adalah perbankan masih melakukan konsolidasi serta tingginya undisbursed loan atau pinjaman yang tak dicairkan sepanjang 2017.

"Masih lemahnya permintaan kredit perbankan terindikasi dari pertumbuhan undisbursed loan pada akhir tahun 2017 yang mencapai 8 persen dari akhir tahun 2016 yang hanya 6,9 persen," kata Josua saat dihubungi Kompas.com pada Sabtu (17/3/2018).

Menurut Josua, data tersebut memperlihatkan bahwa ekspansi yang dilakukan pelaku usaha di sektor riil masih rendah. Selain itu, untuk tingkat risiko kredit juga cukup tinggi khususnya pada bank Buku I dan II, terlepas dari terbatasnya permintaan kredit sebagai dampak dari kondisi sektor riil.

"Kondisi likuiditas yang tidak meratapun juga merefleksikan ekspektasi pertumbuhan kredit yang tidak merata," ucap dia.

Secara terpisah, Chief Economist Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengatakan, perlambatan tingkat pertumbuhan kredit tidak hanya dari sisi perbankan yang tidak berani mengambil risiko, tapi karena demand atau permintaan kredit yang rendah.

Dia mencontohkan, ketika developer sudah teken kontrak dengan bank untuk pembiayaan namun penjualan properti tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, maka di situ memicu perlambatan pertumbuhan kredit.

"Bank waktu itu sudah menyiapkan dana untuk sektor-sektor tersebut, tapi ternyata proyek saya enggak ada kemajuan, yang beli enggak banyak," ujar Lana.

Untuk tahun ini, tingkat pertumbuhan kredit diperkirakan bisa membaik dibanding tahun 2017.

Pemerintah dan perbankan diharapkan bisa memanfaatkan momen jelang bulan puasa atau Lebaran. Program pemerintah terkait anggaran untuk masyarakat harus dipastikan berjalan lancar sehingga daya beli membaik dan bisa mendorong permintaan kredit dari pelaku usaha.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/17/134120026/alasan-pertumbuhan-kredit-2017-tak-sesuai-target-presiden-jokowi

Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke