Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Satpam Berinvestasi Saham hingga Bisa Kuliahkan Adiknya

Dia meraup untung dari sejumlah saham andalannya. "Rata-rata, saya memperoleh gain sekitar 50 persen hingga 60 persen," ucap Suherman seperti dikutip dari Kontan, Minggu (18/3/2018).

Dia menyebutkan, sejak awal tahun 2017 sudah mulai mengakumulasi saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Suherman mengaku tidak ribet menggunakan analisa teknikal atau rasio fundamental lainnya. Dia membenamkan investasinya hanya bermodal percaya dan pengetahuan umum yang diperolehnya setiap hari melalui surat kabar.

Dia memilih ADRO karena memiliki laba yang menarik. Suherman juga memilih PTBA karena permintaan batubara dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) masih tinggi. Sementara WSKT ia pilih lantaran saham konstruksi diguyur sentimen tax amnesty yang juga berkontribusi dalam percepatan pembangunan infrastruktur. "Justru saya tahu sentimen dari membaca Kontan," sebut Suherman.

Namun, buah manis usaha Suherman ini tak didapatnya secara instan. Dia mulai mengenal saham pada 2008 silam. Perkenalan itu tak lepas dari pengamatannya terhadap aktivitas di sekitar lingkungan kerjanya, di Mandiri Sekuritas.

Awalnya, dia hanya coba-coba. Namun, berkat dorongan atasannya, Suherman benar-benar memberanikan diri masuk ke dunia saham pada 2010. Bermodal duit yang ia sisihkan, Suherman masuk dengan deposit awal Rp 8 juta.

Mengalami kerugian pasti pernah. Namun, pengalaman pahit itu dia jadikan pelajaran berharga. Dari sana dia tahu bahwa membatasi risiko merupakan langkah antisipasi yang sangat diperlukan.

Bahkan dari pengalaman itu  Suherman mulai "membatasi" harapan untung terlalu tinggi. Dia menyadari, tidak ada seorang pun yang tahu apa yang bakal terjadi di bursa saham. "Saat ini terlihat bakal naik terus, bisa saja sedetik kemudian bisa berbalik arah," katanya.

Trading dan investasi

Suherman membagi aset investasinya menjadi dua porsi. Sebesar 80 persen digunakan untuk menabung saham, sisa 20 persen dia gunakan untuk trading jangka pendek.

Nah, porsi 20 persen untuk trading jangka pendek pun dia pagari dengan strategi lanjutan. "Saya kasih limit, kalau sudah untung antara 10 persen hingga 15 persen, saya alihkan ke saham lain yang lebih murah," jelas Suherman.

Dengan menerapkan strategi alokasi aset seperti itu, ternyata dia berhasil memetik hasil yang lumayan. Pada awal 2017 portofolio Suherman sekitar Rp 90 juta. Setahun kemudian nilai portofolionya sudah menjadi sekitar Rp 140 juta. Merasakan nikmat strategi yang diterapkan, Suherman berniat terus mengembangkan asetnya.

Memiliki penghasilan tambahan dari bursa saham tak membuatnya gelap mata. Dia tidak menggunakan keuntungan yang dia peroleh semata-meata untuk kepentingan prbadi. "Sebagian untuk membiayai kuliah adik saya serta untuk membantu keluarga," pungkas bujangan ini.  (Dityasa H Forddanta)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Satpam ini menguliahkan adiknya dari hasil trading saham

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/18/104100026/cerita-satpam-berinvestasi-saham-hingga-bisa-kuliahkan-adiknya

Terkini Lainnya

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke