CEO AirAsia Tan Sri Tony Fernandes menyatakan, pihaknya berencana memperluas penggunaan sarana pembayaran tersebut ke negara-negara lainnya di kawasan Asia Tenggara. Tidak hanya itu, BigPay juga bakal memberikan layanan remitansi dan produk-produk pembiayaan, sejalan dengan upaya AirAsia menambah sumber pendapatan.
Seperti dikutip dari media Malaysia, The Star, Senin (19/3/2018), Fernandes mengungkapkan, BigPay adalah salah satu lini bisnis AirAsia yang dikembangkan untuk membantu memperoleh lebih banyak data terkait konsumen. Selain itu, BigPay juga akan meningkatkan pendapatan AirAsia selain dari penjualan tiket.
"Kami akan memangkas nilai tukar. Kami juga akan mendisrupsi pasar remitansi, dan akhirnya kami akan masuk ke bisnis pinjaman dana," ujar Fernandes pada ajang Money 20/20 Asia di Singapura pekan lalu.
AirAsia pun saat ini fokus pada pengembangan bisnis digital. Terkait hal ini, AirAsia telah menjual sejumlah aset fisik, antara lain bisnis leasing dan pusat pelatihan pilot.
BigPay pun memungkinkan konsumen menyimpan data hingga 10 kartu debit atau kredit sebagai sumber isi ulang saldo (top-up) dan memungkinkan pengguna membayari teman atau kerabat mereka secara langsung. Tidak hanya itu, pengguna juga dapat memperoleh poin dengan program loyalitas AirAsia.
Beberapa maskapai lain juga menawarkan layanan serupa, seperti misalnya EasyJet plc dan Qantas Airways Ltd. Akan tetapi, mereka tidak menawarkan layanan remitansi atau pembiayaan seperti yang akan dilakukan AirAsia dengan BigPay.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/19/060500426/rambah-teknologi-pembayaran-airasia-luncurkan-bigpay