Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Air Kemasan Indonesia, Diekspor ke Malaysia, Dipasarkan di Singapura

Salah satunya adalah air minum dalam kemasan, yang harganya di Singapura berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 12.000 per botol kalau dikonversi ke rupiah. Malah, air minum dalam kemasan di Bandara Internasional Changi dibanderol 2 dollar Singapura alias sekitar Rp 20.000.

Oleh karena itu, saya sudah mempersiapkan diri dengan membawa botol minum sendiri, sehingga, saya bisa mengisi ulang botol minum saya di hotel atau di fasilitas air minum umum atau tap water. Kebiasaan ini selalu saya lakukan setiap kali bertugas atau backpacking ke luar negeri.

Akan tetapi, ketika akan pulang ke Indonesia, saya tak bisa menemukan tap water di sekitar gerbang keberangkatan untuk mengisi botol minum. Alhasil, terpaksa membeli air minum dalam kemasan seharga 2 dollar Singapura, mahal!

Ketika saya cerita tentang hal ini ke seorang teman yang memang warga asli Singapura, dia hanya tertawa, menertawakan saya lebih tepatnya. Kata dia, saya seperti orang yang baru pertama kali ke Singapura, mengeluhkan betapa mahalnya harga barang.

"Selamat datang lagi di Singapura, kalau begitu! Kamu seperti orang yang baru pertama kali datang ke sini," ejek dia.

Akan tetapi, bukan soal harga yang mahal, ada hal lain yang lebih menarik perhatian saya. Air minum dalam kemasan yang saya beli itu ternyata buatan Indonesia, tertulis sumbernya dari mata air Gunung Bromo, Jawa Timur.

Selain itu, air minum dalam kemasan itu diekspor ke Malaysia, kemudian diekspor lagi ke Singapura dan dijual di negeri tetangga Indonesia tersebut. Wah, seru betul, pikir saya, perjalanan sebotol air minum dalam kemasan bisa begitu panjang.

Ketika diingat-ingat kembali, memang banyak sekali produk konsumsi seperti makanan dan minuman yang dijual di Singapura adalah produksi Malaysia atau Indonesia. Bahkan tidak terkecuali air minum dalam kemasan, yang membanjiri pasar Singapura.

Beda dengan kita di Indonesia yang masih kerap merebus air untuk dijadikan air minum, warga Singapura sebegitu gandrung dengan air minum dalam kemasan. Hal ini juga diakui seorang teman, warga Kanada yang sudah hampir 4 tahun menetap di Singapura dan sebelum saya pulang, kami sempat berbincang soal air minum dalam kemasan.

"Ya, dalam seminggu aku bisa menghabiskan berbotol-botol besar air minum dalam kemasan," ujar dia.

Penasaran, saya pun mencari informasi soal kebiasaan tersebut. Media Singapura, The Straits Times, pernah mewartakan fenomena gandrung warga Singapura terhadap air minun dalam kemasan, tepatnya pada tahun 2017 lalu.

Data dari biro riset Euro- monitor International menunjukkan, kebutuhan warga Singapura akan air minum dalam kemasan terus tumbuh. Pada tahun 2015 saja, konsumen menghabiskan 134 juta dollar Singapura atau sekitar Rp 1,3 triliun hanya untuk membeli air minum dalam kemasan.

Angka tersebut naik 24 persen dibandingkan lima tahun sebelummya, yakni tahun 2010 silam. Ada lebih dari selusin merek air minum dalam kemasan yang saat ini dijual di Singapura.

Adapun perusahaan air nasional Singapura PUB menyatakan, harga air minum umum (tap water) 1.000 kali lebih murah ketimbang air minum dalam kemasan. Akan tetapi, ada satu hal yang membuat teman saya dan mungkin banyak warga Singapura enggan meneguknya.

"Aku dengar tap water mengandung banyak klorin dan flouride," sebut teman saya.

Importasi air minum dalam kemasan di Singapura diatur oleh Agri-Food and Veterinary Authority of Singapore (AVA). AVA mengklasifikasi air minum dalam kemasan menjadi 5 jenis, berdasarkan sumber dan pengolahannya.

Lima jenis air minum dalam kemasan tersebut adalah air mineral (mineral water), air minum yang dikemas (packed drinking water), dan air minum bermineral (mineralised drinking water). Selain itu, ada juga air penyulingan (distilled wated), dan air yang berasal dari mata air (spring water).

PUB dan sejumlah ahli pernah menyatakan bahwa tap water aman untuk dikonsumsi. Namun, nyatanya konsumsi air minum dalam kemasan masih saja tinggi.

Saya mendengar lagi teman saya yang warga Kanada itu berbicara soal air minum kemasan, yang katanya rasanya berbeda. Ia pun menyebut sebuah merek yang menurut dia rasa airnya enak.

"Tetapi sebenarnya, apapun itu, minum air putih itu terbukti sehat 'kan?" tutur dia.

Saya tidak bisa menjawab apapun selain setuju.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/19/070400626/air-kemasan-indonesia-diekspor-ke-malaysia-dipasarkan-di-singapura

Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke