Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tahun Ini, BNI Targetkan Pertumbuhan Kredit hingga 16 Persen

Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama BNI Achmad Baiquni di sela-sela Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BNI di Jakarta, Selasa (20/3/2018). Baiquni menyebut, pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2018 diprediksi bisa mencapai 5,5 persen (yoy).

(Baca: BNI Tebar Dividen Rp 4,7 Triliun)

"Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi domestik di 5,3-5,5 persen (yoy) tahun ini, BNI menargetkan pertumbuhan pinjaman 13-16 persen," kata Baiquni.

Selain itu, bank berkode emiten BBNI tersebut pun menargetkan perolehan dana pihak ketiga (DPK) dapat tumbuh antara 13-15 persen. Perseroan pun mengejar penurunan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) ke kisaran 2,3-2,5 persen.

Pada tahun 2017 lalu, kredit yang disalurkan BNI tercatat sebesar Rp Rp 441,3 triliun sepanjang tahun 2017. Capaian ini tumbuh 12,2 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 393,3 triliun.

Penyaluran kredit sebesar Rp 345,5 triliun atau 78,3 persen dari total kredit disalurkan ke segmen business banking. Sebesar Rp 71,4 triliun atau 16,2 persen dari total kredit disalurkan ke segmen konsumer.

"Selebihnya, Rp 24,37 triliun atau 5,5 persen dari total kredit disalurkan melalui anak-anak perusahaan," kata Baiquni beberapa waktu lalu.

Adapun pada tahun 2017, NPL BNI tercatat sebesar 2,3 persen. Angka ini turun dibandingkan 3 persen pada tahun 2016 silam.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/21/054209926/tahun-ini-bni-targetkan-pertumbuhan-kredit-hingga-16-persen

Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke