Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berita Populer: Sumbangsih Go-Jek untuk Perekonomian, hingga Rencana Tarif Tol Turun

Keberhasilan Go-Jek selain menciptakan lapangan kerja juga mendorong penetrasi digital ke seluruh lapisan masyarakat.

Sebab baik para mitra drivernya ataupun penggunanya harus "melek online" untuk menggunakan layanan Go-Jek ini.

Langkah-langkah ini membuat perusahaan yang dimotori Nadiem Makarim ini mendapatkan guyuran dana dari investor dalam negeri dan luar negeri.

Tidak heran jika kemudian Go-Jek jadi starup pertama yang menyandang status sebagai unicorn atau startup dengan valuasi nilai di atas 1 miliar dollar AS.

Masuknya sejumlah nama besar investor seperti Google, Astra, hingga Grup Djarum untuk mendanai Go-Jek membuat valuasi penyedia ride sharing tersebut meroket di kisaran 4 miliar dollar AS atau setara Rp 53 triliun.

Riset terbaru yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menunjukkan adanya korelasi pertumbuhan bisnis Go-Jek dengan sumbangsihnya bagi perekonomian Indonesia, terutama untuk mengurangi pengangguran.

Selain berita mengenai Go-Jek, pembaca kanal ekonomi Kompas.com juga menyoroti rencana penurunan tarif tol oleh Kementerian PUPR pada tahun ini.

Berikut lima berita populer di kanal ekonomi Kompas.com pada Kamis (22/3/2018) yang bisa Anda simak kembali pagi ini.

1. Tiap Tahun, Go-Jek Sumbang Rp 9,9 Triliun ke Perekonomian Indonesia

Perusahaan penyedia aplikasi layanan on-demand Go-Jek disebut berkontribusi sebesar Rp 9,9 triliun per tahun kepada perekonomian Indonesia.

Hal ini berdasarkan riset terbaru yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI).

Rinciannya adalah, sebesar Rp 8,2 triliun per tahun disumbang oleh Go-Jek terhadap perekonomian Indonesia melalui penghasilan mitra pengemudi. Adapun sebesar Rp 1,7 triliun per tahun disumbang melalui penghasilan mitra UMKM.

2. Survei FEB UI: Go-Jek Mengurangi Pengangguran

Sebuah survei yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menemukan bahwa kehadiran perusahaan aplikasi layanan on-demand Go-Jek secara efektif mengurangi pengangguran.

Go-Jek dinilai memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat. Tidak hanya itu, Go-Jek juga dipandang memberikan peluang kerja bagi masyarakat yang sebelumnya tidak bekerja.

3. Cerita Zimbabwe Gagal Bayar Utang ke China, hingga Izinkan Mata Uang jadi Yuan

Pembiayaan infrastruktur melalui utang luar negeri tak selalu berjalan mulus, ada beberapa negara yang gagal bayar atau bangkrut.

Peneliti di Institute dor Fevelopment of Economics and Finance ( INDEF) Rizal Taufikurahman memberikan salah satu contoh negara tersebut, yakni Zimbabwe.

Dalam kasus tersebut, Zimbabwe menelan pil pahit karena gagal membayar utang sebesar 40 juta dollar AS kepada China.

4. Lion Air Group Terima Pengiriman Perdana Boeing 737 MAX 9

Pabrikan pesawat asal AS Boeing dan Lion Air Group menyepakati pengiriman perdana pesawat Boeing 737 MAX 9. Lion Air Group merupakan operator pertama di dunia yang mengoperasikan pesawat tersebut.

Pesawat akan dioperasikan oleh Thai Lion Air untuk memperkuat network yang sudah ada sekaligus akan meluncurkan beberapa rute domestik, regional atau internasional.

5. Menteri Basuki Sebut Tahun Ini Tarif Tol Akan Turun

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, tarif tol akan turun tahun ini.

Hal ini seiring dengan kajian untuk memperpanjang waktu konsesi atau memperpanjang waktu hak kelola jalan tol. Kajian tersebut dilakukan untuk menurunkan tarif tol yang dikeluhkan masyarakat terlalu mahal.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/23/071204126/berita-populer-sumbangsih-go-jek-untuk-perekonomian-hingga-rencana-tarif-tol

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke