Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Bank Ini Optimistis Bisnis Kartu Kredit Semakin Cerah pada 2018

Keempat bank tersebut yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Bukopin Tbk (Bukopin), PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).

Seperti dikutip dari KONTAN, BNI memproyeksikan volume transaksi kartu kredit akan menyentuh angka Rp 40 triliun di tahun ini. Target tersebut tumbuh 14,28 persen dari volume transaksi kartu kredit di 2017 yang sebesar RP 34,97 triliun di 2017.

General Manager Divisi Bisnis Kartu BNI Okky Rushartomo Budiprabowo menjelaskan, BNI akan berupaya meningkatkan sales volume kartu kredit dengan berpromosi di e-commerce yang dalam dua tahun terakhir merupakan kategori dengan pertumbuhan tertinggi.

Selain itu, BNI juga mengusung tema leisure experience dengan berpromo di kategori yang lebih mengedepankan experience, seperti tempat wisata dan restoran.

BNI masih mengandalkan nasabah muda, alias generasi milenial, sebagai motor pertumbuhan bisnis kartu kreditnya di masa depan. Bahkan dalam dua tahun terakhir, hampir 50 persen dari akuisisi kartu kredit baru BNI berasal dari segmen milenial.

Sekadar informasi, pemegang kartu kredit BNI saat ini mencapai 1,74 juta kartu.

PT Bank Bukopin Tbk (Bukopin) memiliki strategi khusus untuk meningkatkan transaksi nasabah kartu kredit mereka. Yakni dengan menebar promo di merchant yang menjadi mitranya. Promosi yang disediakan seperti potongan harga dan cashback di setiap transaksi.

Rivan A Purwanto, Direktur Konsumer Bank Bukopin menjelaskan, traveling, makanan, e-commerce, kesehatan dan ritel merupakan tren konsumsi para pengguna kartu kredit di tahun 2018.

Dengan program ini diharapkan akan tumbuh jadi Rp 7 triliun pada 2018. Tercatat kartu kredit menyumbang komisi hingga 30 persen bagi Bukopin di akhir 2017. Harapannya bisa naik hingga 35 persen.

BCA dan BRI

Bank swasta nasional lain, BCA, sampai dengan Januari 2018 sudah menerbitkan lebih dari 3,3 juta kartu kredit. Per Januari 2018, sales volume kartu kredit BCA tumbuh 15 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 5,7 triliun dibanding Januari 2017 sebesar Rp 5 triliun.

Secara total outstanding, kartu kredit BCA juga berhasil tumbuh dua digit mencapai Rp 12 triliun atau naik 10 persen.

"Untuk tahun ini kami pasang target konservatif, tumbuh sekitar 10 persen sampai 12 persen untuk kartu kredit," kata Direktur BCA Santoso Liem, Rabu (7/3/2018).

BCA punya beberapa strategi yang dilakukan untuk menggenjot bisnis ini antara lain dengan memberikan layanan dan penawaran yang bersaing.

BCA juga sudah menjalin kerja sama co-branding dengan sejumlah bank swasta maupun Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia.

Sementara bank pelat merah BRI di tahun 2018 menargetkan outstanding kartu kredit dapat tumbuh 21,7 persen year-on-year (YoY).

BRI mencatatkan pertumbuhan kredit sepanjang tahun 2017 hingga 13,9 persen YoY dengan outstanding sebesar Rp 1,8 triliun, tumbuh dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,6 triliun.

Kepala Divisi Kartu Kredit BRI Wahyudi Darmawan menjelaskan, di tahun 2018 pihaknya akan fokus ke leisure economy terutama untuk sektor travel. Sebab tahun 2018 leisure economy akan tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi.

Selain itu potensi pemegang kartu kredit BRI dari nasabah internal BRI juga cukup besar, sehingga tahun 2018 pihaknya juga akan fokus terhadap akuisisi nasabah eksisting BRI dengan cara cross selling.

Saat ini BRI memiliki 40.000 nasabah prioritas, nasabah tabungan Britama ada sekitar 15 juta, belum termasuk nasabah pinjaman dan nasabah simpedes. (Yoliawan H, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang)

Berita ini sudah dimuat di Kontan.co.id dengan judul Bank yakin bisnis kartu kredit naik tinggi, BCA target transaksi kartu kredit naik 10% tahun ini, dan
BRI bidik pertumbuhan kartu kredit 21% di tahun 2018

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/26/152310726/4-bank-ini-optimistis-bisnis-kartu-kredit-semakin-cerah-pada-2018

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke