Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fluktuasi Harga Tambang Internasional Pengaruhi HPE Periode April 2018

Dibandingkan periode Maret 2018, sebagian komoditas mengalami kenaikan dan sebagian mengalami penurunan HPE. Ketentuan ini ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44 Tahun 2018 pada 23 Maret 2018.

“HPE beberapa produk pertambangan mengalami kenaikan yang disebabkan oleh adanya  fluktuasi harga internasional. Hanya produk konsentrat tembaga, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat rutil, dan bauksit yang mengalami penurunan,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan melalui siaran pers.

Sejumlah produk pertambangan yang dikenakan BK adalah konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, nikel, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian.

Perhitungan harga dasar HPE untuk komoditas konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil bersumber dari Asian Metal.

Sedangkan konsentrat tembaga, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat timbal, konsentrat seng, nikel, dan bauksit bersumber dari London Metal Exchange (LME).

Pada periode April 2018 konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62 persen) ditetapkan dengan harga rata-rata 54,20 dollar AS per WE atau naik sebesar 0,79 persen, konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50 persen dan (Al2O3 + SiO3) ≥ 10 persen) dengan harga rata-rata 27,70 dollar AS per WE atau naik sebesar 0,79 persen.

Konsentrat mangan (Mn ≥ 49 persen) dengan harga rata-rata 365,95 dollar AS per WE atau naik sebesar 15,64 persen, konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata 32,36 dollar AS per WE atau naik sebesar 0,79 persen.

Konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45 persen) dengan harga rata-rata 233,56 dollar AS per WE atau naik sebesar 2,63 persen, dan nikel (Ni < 1,7 persen) dengan harga rata-rata USD 19,71/WE atau naik sebesar 1,30 persen.

Sedangkan produk yang mengalami penurunan dibandingkan HPE periode sebelumnya adalah konsentrat tembaga (Cu ≥ 15 persen) dengan harga rata-rata 2.459,25 dollar AS per WE atau turun sebesar 1,09 persen, konsentrat timbal (Pb ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata 1.041,96 dollar AS per WE atau turun sebesar 5,79 persen.

Konsentrat seng (Zn ≥ 51 persen) dengan harga rata-rata USD 985,98 dollar AS per WE atau turun sebesar 4,03 persen, konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90 persen) dengan harga rata-rata 1.020,22 dolar AS per WE atau turun sebesar 0,12 persen, dan bauksit (Al2O3 ≥ 42 persen) dengan harga rata-rata USD 28,79/WE atau naik sebesar 3,09 persen.
 
Sementara itu, pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54) tidak mengalami perubahan.

Menurut Oke, HPE periode April 2018 ini ditetapkan setelah memperhatikan berbagai masukan tertulis dan koordinasi dari berbagai instansi terkait.

Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44 Tahun 2018 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor Atas    Produk    Pertambangan    Yang    Dikenakan    Bea    Keluar    dapat    diunduh    melalui http://jdih.kemendag.go.id/backendx/image/regulasi/28000302_Permendag_No    44_Th        2018. PDF.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/28/200000426/fluktuasi-harga-tambang-internasional-pengaruhi-hpe-periode-april-2018

Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke