Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Energi dan Cabai Dorong Inflasi Maret 2018

"Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh inflasi administered prices (harga yang diatur pemerintah) dan volatile food (harga pangan bergejolak) yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya, di tengah inflasi inti yang menurun," kata Pj. Kepala Grup Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Junanto Herdiawan dalam keterangan resmi, Selasa (3/4/2018).

Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK sampai dengan Maret 2018 tercatat 0,99 persen secara tahun kalender (ytd), atau secara tahunan sebesar 3,40 persen (yoy). Angka ini meningkat dari bulan lalu sebesar 3,18 persen (yoy), namun tetap berada dalam kisaran sasaran inflasi 3,5 plus minus 1 persen.

Terkendalinya inflasi IHK didukung minimalnya tekanan inflasi kelompok inti. Inflasi inti tercatat sebesar 0,19 persen (mtm) pada Maret 2018, lebih rendah dibandingkan bulan lalu sebesar 0,26 persen (mtm).

Realisasi inflasi inti tersebut juga lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi inti bulan Maret selama 4 tahun terakhir yang sebesar 0,20 persen (mtm). Komoditas utama penyumbang inflasi kelompok inti adalah emas perhiasan dan tukang bukan mandor.

Secara tahunan, inflasi inti tercatat sebesar 2,67 persen (yoy), sedikit meningkat dari bulan lalu sebesar 2,58 persen (yoy).

"Perkembangan tersebut tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar dan mengarahkan ekspektasi inflasi," jelas Junanto.

Inflasi kelompok volatile food meningkat terutama didorong kenaikan harga aneka cabai dan aneka bawang. Inflasi volatile food Maret 2018 tercatat sebesar 0,15 persem (mtm), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 0,10 persen (mtm).

Angka inflasi ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata bulan Maret dalam 4 tahun terakhir yang mengalami deflasi sebesar 0,35 persen (mtm). Inflasi volatile food terutama bersumber dari komoditas cabai merah, bawang merah, bawang putih, dan cabai rawit.

Secara tahunan, inflasi volatile food tercatat sebesar 4,06 persen (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 3,10 persen (yoy).

Inflasi kelompok administered prices meningkat bersumber dari harga energi. Inflasi administered prices pada Maret 2018 mencapai 0,20 persen (mtm), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 0,07 persen (mtm).

Meningkatnya inflasi administered prices terutama didorong penyesuaian harga bensin nonsubsidi, di tengah harga bahan bakar rumah tangga yang mencatat deflasi. Secara tahunan, inflasi administered prices tercatat sebesar 5,11 persen (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 5,29 persen (yoy).

"Ke depan, inflasi diperkirakan tetap berada pada sasaran inflasi 2018, yaitu 3,5 plus minus 1 persen (yoy). Koordinasi kebijakan pemerintah dan BI dalam mengendalikan inflasi akan terus diperkuat terutama sebagai antisipasi meningkatnya inflasi volatile food," ujar Junanto.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/03/080800026/harga-energi-dan-cabai-dorong-inflasi-maret-2018

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke