Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terimbas Perang Dagang, Rupiah Diprediksi Masih Melemah

Sementara itu, kurs rupiah di Jakarta Inderbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terkoreksi 0,11% ke posisi Rp 13.765 per dollar AS.

Rencana China memberlakukan tarif impor atas 128 produk asal Amerika Serikat (AS) menjadi penopang pelemahan mata uang rupiah.

Mengutip Kontan.co.id, Rabu (4/4/2018), analis Valbury Asia Futures Lukman Leong mengatakan, potensi perang dagang ini memicu kekhawatiran di beberapa negara, seperti Australia dan Indonesia, yang merupakan mitra dagang utama China.

Sementara itu dari dalam negeri belum ada sentimen lain yang bisa mendorong nilai tukar rupiah bergerak menguat.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menambahkan, pelaku pasar kini masih menanti pengumuman angka cadangan devisa Indonesia. Harapannya, sentimen cadangan devisa dapat menggerakkan pasar dan membuat rupiah kembali perkasa.

Dari eksternal, pelaku pasar masih menanti pengumuman indeks belanja sektor manufaktur di Eropa serta perkembangan perseteruan dagang antara AS dan China.

"Selain itu perlu diperhatikan kondisi di bursa AS," kata David, Selasa (3/4).

Dalam perhitungan David, hari ini rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp 13.730–Rp 13.870 per dollar AS. Sedangkan Lukman memprediksi, nilai tukar nilai tukar mata uang Garuda hari ini akan bergerak dalam rentang Rp 13.750–Rp 13.800 per dollar AS. (RR Putri Werdiningsih)


Berita ini diambil dari Kontan.co.id dengan judul: Rupiah masih terimbas perang dagang


https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/04/083122226/terimbas-perang-dagang-rupiah-diprediksi-masih-melemah

Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke