Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekonomi ASEAN Diperkirakan Tumbuh 5 Persen

Laporan ICAEW menyebutkan, pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara diperkirakan akan meningkat secara perlahan pada tahun ini karena tidak akan menyamai momentum luar biasa pada 2017.

Sedangkan khusus untuk negara-negara yang tergabung di ASEAN, pertumbuhan diperkirakan akan mencapai 5 persen yang didukung faktor pendorong seperti investasi sektor swasta dan permintaan domestik.

Mengingat besarnya basis manufaktur ekspor di sebagian perekonomian Asia, peningkatan baru-baru ini dalam perdagangan global telah sangat menguntungkan kawasan ini pada tahun 2017.

Melihat perusahaan-perusahaan yang terus mendorong produksi dan investasi untuk mengakomodasi meningkatnya permintaan eksternal, pertumbuhan impor terus naik selama 12 bulan terakhir, dan membuat kontribusi ekspor neto pada pertumbuhan terlihat tidak signifikan.

Sebaliknya, kontribusi terpenting dari ekspor untuk pertumbuhan adalah dampak tidak langsungnya permintaan domestik melalui efek spill-over pada investasi dan konsumsi.

Pada tingkat agregat, sebagian besar ekonomi terbuka di Asia telah mengalami peningkatan investasi sektor swasta, sebagai hasil dari peningkatan permintaan eksternal.

Misalnya, Korea Selatan, Malaysia dan Thailand, semuanya mencatat akselerasi penting dalam pengeluaran investasi pada tahun 2017.

Di Malaysia serta di Indonesia, peningkatan dalam investasi didorong oleh pemulihan harga komoditas.

Khususnya, di Indonesia, investasi langsung dalam negeri di sektor primer meningkat hampir sebesar 62 persen dalam nilai nominal di tiga kuartal pertama pada tahun 2017.

Pendorong Pertumbuhan

Melihat ke depan, sejumlah elemen fundamental akan tetap mendorong pertumbuhan investasi dan pertumbuhan sektor swasta di Asia.

Pertama, pertumbuhan perdagangan dunia diperkirakan akan tetap kuat, meningkat sebesar 5,2 persen pada tahun 2018 dan turun dari 6,2 persen pada tahun 2017.

Kedua, sentimen bisnis saat ini tinggi dan perusahaan-perusahaan optimis tentang peluang yang diberikan oleh inisiatif China One Belt One Road dan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTTP) yang diaktifkan kembali.

Terakhir, dengan prospek inflasi dan FX yang relatif diredam, suku bunga diperkirakan tidak akan meningkat secara signifikan selama 12 bulan ke depan.

Mark Billington, ICAEW Regional Director, South-East Asia mengatakan, dengan semua faktor yang dipertimbangkan, pandangan saat ini masih melukiskan gambaran yang relatif menjanjikan untuk wilayah ini pada tahun ini.

"Kami mempertahankan perkiraan pertumbuhan yang moderat untuk wilayah ini sebesar 5 persen, karena momentum dari 2017 akan meluas hingga tahun ini dan pertumbuhan akan didukung oleh dorongan yang sama, yang telah membuat kesuksesan tahun lalu,” kata dia melalui rilis ke Kompas.com.

Sebagai informasi, ICAEW merupakan organisasi keanggotaan profesional terkemuka di dunia yang mempromosikan, mengembangkan dan mendukung lebih dari 1,7 juta akuntan dan mahasiswa di seluruh dunia.

Laporan lengkap Economic Insight ICAEW: South East Asia bisa diunduh di sini.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/04/124805226/ekonomi-asean-diperkirakan-tumbuh-5-persen

Terkini Lainnya

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke