"Industri 4.0 membutuhkan kecepatan data secepat 5G. Kalau datanya pakai yang lemot, itu apa yang terjadi di pabrik dan yang dimonitor akan ada time lag, waktu yang tidak cocok," kata Airlangga dalam gelaran Indonesia Industrial Summit 2018 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (4/4/2018).
Untuk mewujudkan jaringan internet dengan kecepatan 5G, Kementerian Perindustrian berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk membahas regulasinya serta menggandeng PT Telkom selaku operator penyedia layanan internet untuk perencanaan teknisnya.
Rencana menerapkan jaringan 5G ini ditargetkan mulai terlaksana saat perhelatan Asian Games 2018 pada Agustus mendatang. Pelaksanaannya nanti masih bersifat uji coba berupa prototipe kawasan industri dengan jaringan internet 5G.
Airlangga turut menyinggung prediksi tentang maraknya cyber attack ke depan. Sehingga, dari segi infrastruktur digital, industri di Indonesia harus kuat dan memiliki aspek keamanan atau digital security yang mumpuni.
Secara umum, ada lima sektor industri yang disiapkan pemerintah untuk menyongsong industri 4.0. Industri yang dimaksud adalah industri makanan dan minuman, tekstil, otomotif, elektronik, dan kimia.
Guna mewujudkan industri generasi ke empat, pemerintah turut merancang peta jalan dengan nama Making Indonesia 4.0 yang memuat sejumlah inisiatif untuk diterapkan. Salah satu garis besar dari inisiatif dimaksud adalah mempersiapkan tenaga kerja yang andal serta keterampilan khusus untuk penguasaan teknologi terkini.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/04/152544426/jaringan-5g-disiapkan-untuk-topang-industri-40