Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Tips Memaksimalkan Layanan Pembayaran Non-Tunai

Mulai dari kartu berjenis kertas, chip EMV hingga pemanfaatan teknologi terkini seperti biometrik atau pengenalan wajah, masyarakat semakin dimudahkan dalam bertransaksi.

Seperti pisau bermata dua, segala keuntungan pembayaran non-tunai juga dibayangi oleh beragam modus kejahatan dan penipuan.

Untuk itu, pemahaman terhadap penawaran kartu kredit yang tepat, serta cara untuk melindungi diri menjadi sangat penting dalam memaksimalkan layanan ini.

Berikut ini adalah 5 tips untuk membantu Anda menavigasi penggunaan pembayaran non-tunai:

1.Pastikan koneksi Anda aman untuk transaksi online

Saat melakukan pembelian online, pastikan Anda menghindari situs web yang mencurigakan dan menjauhi situs web yang tidak terverifikasi.

Seringkali tautan dari email yang tidak diminta membawa Anda ke situs web palsu yang diciptakan untuk mencuri informasi kartu Anda. Pastikan Anda mengunjungi situs web resmi merchant dengan menulis URL pada browser internet Anda.

Selanjutnya, pada saat Anda sedang memasukkan informasi kartu kredit, pastikan bahwa Anda berada di situs web yang aman atau secure. Hal ini dapat dilihat pada address bar yang diawali https:// dan biasanya dilengkapi logo gembok di sisi kiri situs web.

Hindari bertransaksi menggunakan fasilitas komputer atau Wi-Fi umum karena merupakan sasaran empuk bagi kejahatan online. Lindungi komputer dan browser Anda dengan firewall serta software fitur keamanan yang terus diperbarui.

2.Buang struk pembayaran dengan benar dan tinjau riwayat transaksi secara berkala

Baru-baru ini, saya makan di sebuah restoran di Jakarta Pusat dan sangat terkejut melihat seluruh 16 digit nomor kartu saya tercetak pada struk pembayaran.

Untuk menghindari penyalahgunaan, buanglah struk pembayaran dengan merobeknya terlebih dahulu, setelah mencocokkan riwayat pembelian Anda secara online melalui koneksi yang aman. Pastikan juga pada laporan bulanan tidak ada transaksi yang tidak dikenal.

Jika Anda mencurigai adanya aktivitas penipuan, segera hubungi bank atau penerbit kartu agar mereka dapat melakukan pemblokiran dan menerbitkan kartu dengan nomor baru.

Kecepatan pelaporan sangat penting dalam membantu meminimalisir dampak penipuan. Untuk itu, selalu simpan nomor telepon customer service penerbit di ponsel Anda

3.Ubah kata sandi secara berkala

Diperkirakan 30.000 situs web diretas setiap hari. Google bahkan memperkirakan jumlah situs yang diretas meningkat 32 persen setiap tahunnya.

Menyadari hal tersebut, Anda disarankan untuk tidak menggunakan satu kata sandi yang sama untuk setiap situs web. Jika pelaku kejahatan online berhasil meretas data Anda dari satu situs web, mereka dapat dengan mudah meretas akun Anda di situs web lainnya.

Selain itu, lakukan perubahan PIN dan kata sandi secara berkala. Buatlah kata sandi Anda lebih ‘kuat’ dan sulit untuk diretas dengan kombinasi huruf dan angka. Meski demikian, hindari penggunaan angka yang dapat dengan mudah ditebak seperti ulang tahun, anniversary, ataupun kode sandi ponsel.

4.Menerapkan keamanan kartu yang baik

Saat menerima kartu baru, segera tandatangani bagian belakang kartu guna meminimalisir penyalahgunaan kartu.

Cara lain untuk meningkatkan keamanaan adalah dengan memanfaatkan fitur notifikasi baik melalui SMS atau email setiap kali terjadi transaksi. Saat ini, bank dan principal card network (seperti Visa atau MasterCard) bahkan menawarkan fitur keamanan ekstra.

Sebagai contoh, MasterCard memiliki penawaran yang disebut Secure Code yang berfungsi seperti PIN, sementara Verified by Visa akan mengirimkan Anda kata sandi untuk menyelesaikan pembelian atau sering dikenal dengan sebutan one time password (OTP).

Hal ini memang menambah satu langkah dalam proses pembayaran Anda, tetapi dengan proses sederhana, pelaku kejahatan akan lebih sulit untuk mengakses informasi Anda.

Tips lain untuk menjaga keamanan kartu adalah menggunakan kartu yang sama untuk seluruh transaksi online. Dengan demikian, jika terjadi kejahatan online, Anda hanya perlu mengubah dan mengawasi satu kartu saja.

5.Mendaftar untuk kartu dengan rewards yang sesuai dengan kebutuhan Anda

Saat ini bank dan perusahaan kartu kredit berlomba untuk mendapatkan nasabah. Penawaran rewards yang menarik pun menjadi umpan.

Ada berbagai bentuk rewards yang ditawarkan, mulai dari potongan harga untuk pembelanjaan di merchant, diskon tiket penerbangan atau hotel, hingga yang paling umum berbentuk poin untuk setiap transaksi yang dilakukan.

Penawaran tersebut seringkali disertai dengan bonus pada saat pendaftaran hingga fasilitas bebas biaya tahunan.

Untuk itu, ada baiknya Anda mencari tau dan melakukan perbandingan terlebih dahulu sebelum memilih jenis kartu yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

Pastikan Anda sepenuhnya memahami syarat dan ketentuan yang berlaku pada masing-masing kartu agar dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Artikel ini merupakan konten kerja sama dengan Asosiasi FinTech Indonesia. Nara sumber artikel ini adalah Boan Sianipar, Anggota Asosiasi Fintech Indonesia. Kompas.com tidak bertanggungjawab atas isi tulisan. 

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/06/142316326/5-tips-memaksimalkan-layanan-pembayaran-non-tunai

Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke