Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Asian Agri: Kami Tidak Khawatirkan Pasar di Uni Eropa

"Eropa ini mau nggak mau tetap akan bergantung pada sawit. Karena, untuk Eropa sebagian besar digunakan untuk bahan pokok industri, baru sekitar 40 persennya dipakai biodiesel," ujar Fadhil Hasan selepas acara Pembagian Premi Minyak Sawit Berkelanjutan untuk Petani di Kementerian Koperasi dan UKM, Selasa (10/04/2018).

"Kami lebih khawatir pada dampak jangka panjang jika negara-negara lain juga akan membuat kebijakan yang sama seperti Uni Eropa," imbuhnya.

Lebih lanjut Fadhil menambahkan jika memang nantinya minyak kelapa sawit akan diganti dengan minyak rapeseed atau minyak biji bunga matahari, ongkos bahan baku untuk biodiesel akan menjadi lebih mahal.

Sementara itu, mengenai imbas dari keputusan parlemen Eropa terhadap ekspor minyak kelapa sawit, Fadhil menuturkan belum terlihat dampak yang signifikan. Hal ini karena keputusan yang dibuat oleh parlemen baru akan menjadi sebuah kebijakan di Uni Eropa selepas disetujui pihak komisi dan dewan Uni Eropa.

Sebagai informasi, Parlemen Uni Eropa membuat keputusan untuk menghentikan penggunaan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku biodiesel di tahun 2021 mendatang. Hal ini dilakukan karena perkebunan kelapa sawit dianggap memiliki pengaruh besar terhadap deforestasi dan pelanggaran hak asasi manusia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/10/195040926/asian-agri-kami-tidak-khawatirkan-pasar-di-uni-eropa

Terkini Lainnya

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke