Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melalui T-Cash, Belanja Masyarakat Penerima Bansos Bisa Dikontrol

Head of T-Cash Micro Product Marketing, PT Telekomunikasi Seluler Roy Krisdianto mengungkapkan, secara sederhana, sistem yang diterapkan adalah menyalurkan bansos kepada warga yang membutuhkan dalam bentuk bantuan non tunai, serta dapat mengontrol belanja dari dana yang diberikan.

"Dengan sistem ini, kami bisa mengontrol belanja warga penerima bansos, bekerja sama dengan merchant. Jadi, saldo T-Cash itu hanya bisa belanja beras, telur, minyak goreng dan tidak bisa buat belanja rokok atau pulsa, seperti itu," kata Roy Krisdianto, saat hadir dalam diskusi bersama Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia di Hotel Borobudur, Selasa (10/4/2018).

Menurut Roy, dengan perkembangan teknologi yang ada saat ini, pihaknya tinggal mengunci belanja untuk produk tertentu di merchant sehingga dana bansos yang disalurkan bisa tepat sasaran.

Warga yang menggunakan T-Cash, disebut Roy tidak dituntut untuk memiliki ponsel canggih. Dari pilot project selama ini, banyak juga warga yang menggunakan ponsel biasa untuk menggunakan T-Cash.

"Tidak perlu handphone yang canggih dan minimal ada satu handphone untuk satu keluarga," tutur Roy.

Selain untuk penyaluran bansos, ke depan layanan T-Cash didesain untuk memfasilitasi pengiriman uang tenaga kerja Indonesia (TKI) yang selama ini masih pakai layanan pos.

Untuk mewujudkan hal tersebut, T-Cash bekerja sama dengan Dash dari SingTel di Singapura untuk integrasi layanan pengiriman uang wallet to wallet, yang nantinya akan dikembangkan lagi jadi wallet to bank.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/10/203205226/melalui-t-cash-belanja-masyarakat-penerima-bansos-bisa-dikontrol

Terkini Lainnya

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke