Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Arab Saudi Inginkan Harga Minyak di 80 Dollar AS Per Barel

Mengutip Bloomberg, Rabu (11/4/2018), dalam pembicaraan dengan delegasi Organisasi Negara-negara Pengeskpor Minyak (OPEC) dan peserta pasar minyak global, Arab Saudi sangat hati-hati dalam menyebut angka pasti harga minyak yang ingin disasarnya.

Namun, menurut orang-orang yang terlibat dalam diskusi tersebut, terlihat bahwa Arab Saudi ingin harga minyak mencapai 80 dollar AS per barrel.

Diskusi tersebut berlangsung secara tertutup. Namun demikian, pascakabar itu, acuan harga minyak internasional Brent naik 2,3 persen ke 70,21 dollar AS per barel.

Dalam sebuah wawancara dengan majalah Time pekan lalu, Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman membuat pernyataan publik pertama terkait ekspektasinya soal harga minyak yang lebih tinggi sejalan dengan hampir dekatnya waktu pencatatan perdana saham Aramco. Arab Saudi kini menargetkan IPO Aramco pada tahun 2019.

"Kami percaya harga minyak akan lebih tinggi pada tahun ini dan juga pada 2019, sehingga kami memilih waktu yang tepat," ujar Pangeran Mohammed.

Senada dengan Pangeran Mohammed, Menteri Perminyakan Arab Saudi Khalid Al-Falih juga menyatakan, OPEC harus tetap mengetatkan pasar minyak meski harga minyak sudah mendekati target yang diharapkan.

Menurut dia, harga minyak yang saat ini mencapai hampir 70 dollar AS per barrel belum cukup untuk menstimulasi investasi di industri, yang masih di bawah angka sebelum harga minyak anjlok pada 2014.

"Ini memberikan gambaran pada saya bahwa kondisi perbaikan belum cukup," jelas Al-Falih.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/11/075806426/arab-saudi-inginkan-harga-minyak-di-80-dollar-as-per-barel

Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

Whats New
Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Whats New
OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

Whats New
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Whats New
Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Whats New
Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Whats New
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Work Smart
J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

Whats New
Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Whats New
Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Whats New
Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Whats New
Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Whats New
Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Whats New
Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke