Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Operator Telko Harus Manfaatkan Layanan Video untuk Bertumbuh

Saat ini tren konsumsi video terus bertumbuh dan memerlukan lebih banyak data.

Wang Wei mengatakan, berkaca dari posisi operator di China yang sulit karena harga paket data sangat murah di negara ini.

Dia bercerita, semua orang bisa membeli paket data murah di bawah 3 dollar AS per bulan. Ini tentunya bukan hal yang baik bagi pendapatan operator telekomunikasi.

Di China juga ada game populer berupa kuis interaktif. Saat peak time ada 4 juta pengguna game ini berinteraksi. Ini lebih besar dibanding live TV dan tentunya memerlukan trafik data yang tinggi.

"Konsumsi video terus berubah dan membutuhkan lebih banyak data. Oleh karena itu, telko harus berubah," kata dia.

Faktanya, lanjut Wang Wei, badai video sedang terjadi. Sekarang merupakan layanan tayangab IP based yang lebih banyak menggunakan trafik data. Baik dari IPTV dan sebagainya.

"Layanan ini jadi masa depan telko. Apakah ini threat atau opportunity?. Apakah telko harus berdiam diri arau bertransformasi?" lanjutnya.

Menurut dia, telko harus berubah dan perubahan itu pasti ada dampaknya. Yakni mereka harus investasi lagi sehingga opex dan capex akan naik. Tetapi, hal itu harus dilakukan agar pertumbuhan telko bisa linear dengan naiknya demand teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Bagaimana Bertransformasi?

Menurut Wang Wei, ada tiga hal yang harus dilakukan telko untuk melakukan transformasi ke layanan video.

Pertama, melalui inplementasi cloud native, yakni melalui virtualisasi, elastisitas untuk efisiensi biaya kemudian baru benar-benar migrasi ke cloud untuk mendapatkan business agility.

Kedua, yakni melalui aplikasi over the top (OTT) driven. Ini karena sebelumnya banyak operator telko punya bisnis model terpisah. Kini dengan OTT semuanya terbuka.

Ketiga, ada sentuhan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) atau AI powered. Dengan hal ini operator bisa memberikan layanan end to end capability untuk user experience, monetization, hingga home device

"Kenapa kami berkeras agar telko masuk ke layanan end to end video solution yakni kami ingin operator juga sukses. Kami juga butuh end to end sinkronisasi makanya solusi kami lengkap," lanjut Wang Wei.

Saat ini Huawei punya sejumlah solusi video antara lain video surveillance, entertainment video, enterprise video, dan video cloud service.

Masa Depan

Huawei memprediksi next generation video platform yakni video plus, video dengan AI. Misal untuk edukasi, entertainment, life, keamanan dan lainnya.

"Video masa depan harus lebih cepat dan ubiquitous, experience oriented," lanjut Wang Wei.

Untuk video domain investasi Huawei besar tahun lalu yakni sekitar 1 miliar dollar AS.

Sebelumnya menurut Huawei, perusahaan teknologi asal China, pada 2025 dunia akan semakin pintar seiring dengan naiknya penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Eric Xu, Rotating Chairman Huawei, mengatakan bahwa pada 2025 terhubung internet saja tidak cukup. Sebab semua hal akan terkoneksi dan semakin "cerdas".

"Dunia berubah sangat cepat dan semua perubahan tersebut mendorong semua orang untuk lebih banyak membutuhkan pengalaman (experience)," kata dia saat membuka
Huawei Global Analyst Summit 2018 bertajuk Envision a Fully Connected, Intelligent World di Shenzen, China, Selasa (17/4/2018).

Huawei GIV 2018 juga memprediksi bahwa pada 2025 setiap orang akan memiliki hingga 10 perangkat yang terhubung internet dan AI.

Dengan demikian pada 2025 trafik data juga akan meningkat, dimana 89 persen merupakan trafik video. Sementara pada 2018 trafik video baru mencapai 68 persen dari trafik data.

Huawei GIV 2025 dipaparkan di ajang Huawei Global Analyst Summit (HAS) 2018.

Pada tahun ini, acara ini diselenggarakan di Shenzen pada 17-19 April 2018. Acara ini diikuti sekitar 600 analis teknologi dari seluruh dunia.

HAS merupakan acara tahunan Huawei untuk memaparkan visi misi serta estimasinya di dunia teknologi kepada para analis teknologi di dunia dan media. Acara ini sudah berlangsung selama 15 tahun.

Melalui pemaparan GIV, Huawei berharap dapat menjalin kerja sama dengan banyak pihak sebagai upaya untuk memenuhi visi misinya dalam GIV.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/18/093418926/operator-telko-harus-manfaatkan-layanan-video-untuk-bertumbuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke