Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenaikan Peringkat RI oleh Moody's, Mengapa Rupiah Belum Menguat?

Banyak pihak mengharapkan, kenaikan peringkat tersebut akan diikuti oleh penguatan nilai tukar rupiah.

Akan tetapi, hingga hari ini, Rabu (18/4/2018), nilai tukar rupiah berada pada posisi Rp 13.777 per dollar AS. Angka tersebut melemah dibandingkan pada posisi pembukaan perdagangan hari ini, yakni Rp 13.773 per dollar AS.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengungkapkan, rupiah belum menguat lantaran kondisi eksternal yang masih ada. Kondisi eksternal tersebut antara lain ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Fed Fund Rate yang diperkirakan mencapai 3 kali pada tahun ini.

"Tentunya yang harus dilihat adalah pelemahan berlanjut dari rupiah itu tertahan," sebut Dody usai pelantikannya sebagai Deputi Gubernur BI di Gedung Mahkamah Agung, Rabu (18/4/2018).

Dody menuturkan, diharapkan dengan adanya kenaikan peringkat Indonesia oleh Moody's, secara bertahap nilai tukar rupiah dapat menguat. Penguatan tersebut pun, imbuh Dody, tidak bisa terjadi secara langsung.

"Sekarang stabil di level Rp 13.700-Rp 13.750 (per dollar AS). Itu suatu prestasi," tutur Dody.

Dengan adanya kenaikan peringkat tersebut, sebut Dody, maka diharapkan biaya dana (cost of fund) dapat turun. Selain itu, peringkat yang lebih baik akan memudahkan debitur perusahaan untuk menerbitkan surat utang dengan biaya yang lebih murah.

"Itu harusnya menjadi kesempatan bagi siapapun untuk melakukan pinjaman ke pasar keuangan," ujar Dody.

Sepanjang hari ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp 13.767-Rp 13.777 per dollar AS. Pada penutupan perdagangan sehari sebelumnya, rupiah bertengger pada posisi Rp 13.766 per dollar AS.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/18/145526326/kenaikan-peringkat-ri-oleh-moodys-mengapa-rupiah-belum-menguat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke