Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rupiah Melemah, Harga Produk Elektronik Bersiap Naik

Hal tersebut dikarenakan saat ini produk elektronik masih banyak yang menggunakan komponen yang diimpor menggunakan mata uang dollar AS.

"Kalau rupiah melemah atau dollar AS menguat, cost-nya naik baik yang diimpor maupun produksi dalam negeri, dan otomatis harga jual harus dinaikkan,” kata Ali seperti dikutip dari Tribunnews.com, Senin (23/4/2018).

Ali menambahkan, pelemahan nilai tukar rupiah tersebut pasti akan berdampak negatif bagi industri.

Selain itu, pelaku industri juga harus menghitung kerugian selama mencapai titik keseimbangan baru itu.

"Dampak terhadap industri maupun importir barang elektronika adalah negatif, biasanya membutuhkan waktu untuk mencapai equilibrium baru dengan harga baru atau model baru, dan menghitung kerugian selama mencapai equilibrium yang baru tadi,” ujar dia.

Lebih lanjut dia menambahkan, yang justru diuntungkan dalam kenaikan dollar AS adalah pelaku usaha yang mengekspor komoditas sumber daya alam.

"Setiap terjadi pelemahan rupiah maka pelaku bisnis selalu pusing menghitung kerugian, Yang menikmati hanya mereka yang mengekspor sumber daya alam, cost-nya rupiah harga jualnya dollar AS,” kata dia.

Data Bloomberg hingga pukul 11.45 WIB hari ini, rupiah di pasar spot berada di posisi Rp 13.921 per dollar AS atau melemah 0,13 persen dibandingkan akhir pekan lalu pada 13.893.

Posisi rupiah berada di kisaran 13.900 terakhir terlihat awal Januari 2016 silam.

Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) seperti dikutip dalam laman resmi Bank Indonesia hari ini, berada di di posisi Rp 13.894 per dollar AS. Posisi ini melemah dibanding akhir pekan lalu pada 13.804. (Syahrizal Sidik)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Industri Elektronik Terdampak Pelemahan Rupiah

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/23/121400926/rupiah-melemah-harga-produk-elektronik-bersiap-naik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke