Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pegadaian Bantu Petani Lepaskan Ketergantungan terhadap Tengkulak

“PKBL di Desa Tawangsari dan Talansari binaan Pegadaian ini merupakan program lanjutan dari tahun lalu. Setelah kami berikan alat pengeringan padi pada 2017 dan saat ini Pegadaian berikan alat penggilingan padinya, sehingga diharapkan para petani mulai bisa melepaskan diri dari tengkulak,” jelas Sunarso melalui keterangan pers, Kamis (26/4/2018).

Dia menjelaskan, selama ini para petani di desa Tawangsari mempunyai ketergantungan pada tengkulak untuk membiayai produksi mereka di musim tanam. Akibatnya panen harus dijual kembali kepada tengkulak dengan harga yang tidak adil dan petani harus mengembalikan pinjaman mereka.

Sunarso yang juga Ketua Umum Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI)  menjelaskan, kebiasaan para petani tergantung pada tengkulak untuk biaya produksi di musim tanam membuat hasil produksi harus di jual kepada tengkulak untuk mengembalikan pinjaman tersebut.

“Posisi petani tidak punya daya tawar. Apabila saat panen di musim hujan, gabah tidak bisa kering dan akhirnya mudah menjamur. Oleh sebab itu tahun lalu Pegadaian memberikan bantuan berupa alat pengering gabah sehingga pengeringan tidak tergantung pada cuaca,” tambahnya.

Sunarso berharap dengan adanya alat pengeringan dan penggilingan di dua desa binaan Pegadaian petani memiliki posisi tawar yang baik dan penghasilan petani menjadi lebih baik.

Sebagai informasi, data Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo menunjukkan bahwa produksi padi Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencapai 121.210 ton dengan luas tambah tanam seluas 18.938 hektare dan luas panen 19.425 hektare pada 2017.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/26/214945726/pegadaian-bantu-petani-lepaskan-ketergantungan-terhadap-tengkulak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke