Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Susi Bantah Pembuatan KJA Offshore untuk Bantu Ekonomi Norwegia

Bantahan itu disampaikan Susi tak terlepas dari adanya isu tentang hal tersebut yang beredar lewat pesan berantai melalui WhatsApp. Pesan itu beredar setelah Susi dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menebar benih pertama di KJA Offshore Pangandaran, Jawa Barat, Selasa lalu.

"Soal KJA ini tolong Dirjen Budidaya Perikanan jelaskan agar tidak ada isu-isu yang misslead, daripada membohongi. Katanya kita memakai anggaran negara untuk membantu ekonomi Norwegia. Apa yang beredar di WA itu tidak benar dan itu fitnah luar biasa jahat kepada pemerintah," jelas Susi di Gedung Mina Bahari IV, Jakarta, Jumat (27/4/2018).

Dirjen Budidaya Perikanan KKP Slamet Subjakto pun menjelaskan kaitan antara KJA Offshore yang dibuat pemerintah dengan Norwegia.

Pemerintah dalam hal ini KKP hanya sebatas menggunakan teknologi Norwegia dalam pembuatan KJA Offshore tersebut dan tidak ada sepeser pun APBN yang diberikan untuk Norwegia.

"Di dunia, Norwegia adalah the best untuk teknologi salmon nya. Kita belajar ke Norwegia. KJA Offshore pun banyak yang mengadopsi standar Norwegia," sambung Slamet.

Slamet menambahkan, pembuatan KJA Offshore itu juga dilakukan murni sesuai dengan visi Presiden Jokowi yang ingin membuat nelayan tak hanya mampu menangkap ikan, melainkan juga membudidayakan ikan dengan level kapasitas industri.

Setidaknya ada tiga lokasi yang disasar KKP untuk membuat KJA Offshore tersebut, yakni Pangandaran, Karimunjawa, dan Sabang. Adapun yang menjadi target budidaya melalui KJA Offshore itu adalah ikan kakap putih.

Sementara itu, total APBN yang digelontorkan untuk membeli tiga unit KJA Offshore guna diletakkan di Karimunjawa, Pangandaran, dan Sabang adalah sebesar Rp 131,451 miliar.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/27/134606226/susi-bantah-pembuatan-kja-offshore-untuk-bantu-ekonomi-norwegia

Terkini Lainnya

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke