Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Harga Pangan Selalu Naik Jelang Hari Raya...

Namun, faktor yang sulit dikendalikan adalah psikologi pasar, terutama yang dilakukan oleh para pedagang.

"Secara psikologi, kalau mau bulan puasa dan Lebaran, pedagang di bawah pasti menaikkan harga. Mereka sudah berpikir secara insting, pasti supply kalah dari demand," kata perwakilan pelaku usaha pangan Nur Iswan dalam diskusi Ketahanan Pangan Jelang Ramadhan di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4/2018).

Iswan menjelaskan, selama ini pemerintah sudah mengupayakan untuk menjaga harga pangan di pasaran agar tidak memberatkan masyarakat.

Namun, dia menilai kontrol pemerintah melalui kementerian atau lembaga terkait terbatas hanya pada pengusaha-pengusaha besar.

Dari temuannya di lapangan, ada banyak pelaku usaha kecil yang dadakan mengganti barang dagangannya dengan produk yang banyak dicari jelang bulan puasa.

Mereka, yang disebut sebagai gerilyawan ini, dianggap Iswan belum dapat dijangkau oleh pemerintah dan harga yang ditawarkan ke konsumennya juga tidak bisa ditekan.

"Misalkan ada ibu rumah tangga belanja daging di pasar dekat rumah, harganya Rp 130.000 per kilogram. Kalau mau beli yang murah harus jalan agak jauh, jadi ya sudah beli di sana saja," tutur Iswan.

CEO PT Estika Tata Tiara (KIBIF), Yustinus Sadmoko menjelaskan pihaknya sudah diberi arahan oleh Kementerian Perdagangan untuk menjual produk daging sapi dengan harga Rp 80.000 per kilogram.

PT Estika Tata Tiara merupakan perusahaan yang bergerak dalam bisnis pengolahan dan penjualan daging.

"Kemarin kami dipanggil Mendag untuk laporkan kesiapan impor daging sapi beku. Jumlahnya enggak sampai 5.000 ton yang diimpor, biasanya bisa sampai 30.000 ton," ujar Yustinus.

Minimnya jumlah daging sapi yang diimpor adalah karena pemerintah melalui Perum Bulog sudah menyiapkan daging kerbau dalam jumlah besar.

Harga jual daging kerbau yang lebih murah dibanding daging sapi diyakini akan menekan harga daging di pasaran, sehingga stabilitas harga jelang bulan puasa bisa terjaga.

Yustinus pun menyampaikan akan ada shifting atau pergeseran konsumsi daging masyarakat dari daging sapi ke daging kerbau. Namun, bila masyarakat tetap memilih daging sapi, kemungkinan jumlahnya tidak akan tersedia banyak dan kualitasnya belum tentu sebaik yang biasanya.

"Ini karena harga daging sapi dari sananya sudah mahal, di atas Rp 100.000 per kilogram, sementara di sini harus jual Rp 80.000 per kilogram," ucap Yustinus.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/28/135941626/alasan-harga-pangan-selalu-naik-jelang-hari-raya

Terkini Lainnya

Bos Garuda Beberkan Kronologi Pesawat Terbakar di Makassar

Bos Garuda Beberkan Kronologi Pesawat Terbakar di Makassar

Whats New
Jokowi Turun Tangan Atasi Masalah Bea Cukai, Stafsus Sri Mulyani: Kami Sangat Bersyukur...

Jokowi Turun Tangan Atasi Masalah Bea Cukai, Stafsus Sri Mulyani: Kami Sangat Bersyukur...

Whats New
PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

Whats New
Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Whats New
Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Whats New
Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Whats New
PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

Whats New
KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

Whats New
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Whats New
Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Whats New
Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Whats New
Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke