Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Industri Ritel Masih Bisa Toleransi Pelemahan Rupiah

Namun, para peritel tetap berharap rupiah bisa kembali menguat agar tidak ada dampak terhadap bisnis mereka ke depannya.

"Saat ini masih di dalam batas toleransi. Namun, kami tentunya berharap ini tidak terjadi terus-menerus, untuk sesaat saja," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey kepada Kompas.com, Senin (30/4/2018).

Roy menjelaskan, faktor yang membuat pelaku usaha ritel modern masih bisa memberi toleransi atas dampak pelemahan rupiah terhadap dollar AS di antaranya karena Indonesia tidak terlalu bergantung pada nilai perdagangan dengan Amerika Serikat.

Indonesia lebih besar nilai perdagangan Indonesia dengan China.

Menurut dia, hal ini sejalan dengan pesan yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam kesempatan sebelumnya, di mana disebutkan pelaku usaha tidak harus bergantung sepenuhnya pada dollar AS.

Sehingga, bagaimana nilai tukar rupiah terhadap mata uang China, renminbi, jadi perhatian lebih oleh pelaku usaha.

Selain itu, ketahanan industri ritel modern atas dampak pelemahan rupiah juga dikarenakan kesiapan para peritel jelang bulan ramadhan dan Lebaran. Kesiapan akan hal tersebut membuat para peritel telah jauh-jauh hari menyiapkan stok barang lebih dari biasanya, sehingga lepas dari faktor pelemahan rupiah.

"Kalau tidak teratasi, sedikit banyak akan kami rasakan di kuartal berikutnya. Tetapi, ketika ini masih bisa diselesaikan dan rupiah menguat, dengan segala kebijakan fiskal maupun moneter, pasti tidak terlalu berdampak pada perdagangan di industri ritel kita," ujar Roy.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/30/090900526/industri-ritel-masih-bisa-toleransi-pelemahan-rupiah

Terkini Lainnya

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke