Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Minta Pemda Tidak Banyak Membuat Program Prioritas

Pemda diminta tidak terlalu banyak membuat program prioritas.

"Daerah harus makin tajam dalam membuat fokus, jadi jangan buat (program) prioritas itu 10 atau lebih," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro di sela-sela acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2018 di Jakarta, Senin (30/4/2018).

Bambang menyebutkan, pemda dapat membuat maksimal 5 program prioritas. Hal ini seperti yang dilakukan di tingkat pusat.

Menurut dia, Presiden Jokow Widodo ingin agar alokasi anggaran benar-benar mendukung program prioritas dan tidak hanya bagi-bagi menurut unit kerjanya. Bambang menuturkan, beberapa pemda sudah semakin baik dalam menyusun program prioritas.

"Beberapa sudah semakin tajam, jadi prioritas cuma 5 atau 6. Tidak sampai sekian belas seperti sebelumnya," ungkap Bambang.

Tidak hanya itu, pemda juga diminta mengakselerasi implementasi program prioritasnya di tahun ini. Dengan demikian, target-target pada tahun 2019 mendatang bisa tercapai, sejalan dengan tahun terakhir pemerintahan.

"Jadi apa-apa yang tertinggal di 2018 harus dikejar di 2019," sebut Bambang.

Pemerintah hari ini memberikan Anugerah Pangripta Nusantara. Penghargaan ini diberikan kepada pemerintah daerah dengan perencanaan pembangunan terbaik.

Objek dan ruang lingkup penilaian mencakup dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), proses penyusunan RKPD, pencapaian pelaksanaan dokumen RKPD dan inovasi yang dikembangkan. Dilakukan pula penilaian khusus terkait pelaksanaan pembangunan di daerah.

Bambang menyatakan, pihaknya berharap penghargaan ini mampu mendorong setiap daerah, baik di tingkat provinsi, kabupaten, hingga kota, untuk berlomba-lomba menyiapkan dokumen RKPD secara lebih baik, konsisten, komprehensif, terukur, dan dapat dilaksanakan.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/30/134100626/pemerintah-minta-pemda-tidak-banyak-membuat-program-prioritas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke