Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Presiden Jokowi Tak Khawatir Rupiah Hampir Tembus Rp 14.000 Per Dollar AS

Meski kurs tengah bergejolak, indikator makroekonomi Indonesia dinilai masih baik. Sebagai contoh, ia masih melihat inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan nilai ekspor yang berada pada level wajar.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, neraca perdagangan dan inflasi tahun kalender sepanjang kuartal I 2018 masing-masing tercatat surplus 280 juta dollar AS dan 0,99 persen. Sementara itu, Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi 5,07 persen tahun lalu.

"Saya yakin fundamental ekonomi kita ini baik," kata Jokowi, Senin (30/4/2018).

Dia menyebut, pemerintah tidak akan mengintervensi kebijakan moneter untuk mengatasi terus melemahnya Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat. Terkait hal ini, pemerintah menyerahkan sepenuhnya kepada Bank Indonesia (BI).

"Pemerintah tidak akan intervensi urusan moneter karena ini kebijakannya ada di BI,"kata Jokowi di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (30/4/2018).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun meminta masyarakat tidak perlu khawatir atas pelemahan rupiah yang terus terjadi. Sebab, fenomena ini tidak hanya menimpa Indonesia, akan tetapi juga negara lain di dunia.

"Ini fenomena pasar global yang semua negara juga mengalami. Semua negara juga sedang bergejolak, kursnya kena dampak dari kebijakan-kebijakan, terutama di kenaikan suku bunga di Amerika Serikat," kata dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/30/145922126/presiden-jokowi-tak-khawatir-rupiah-hampir-tembus-rp-14000-per-dollar-as

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke