Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kuartal I 2018, Laba Bersih Telkom Turun 14,2 Persen

Direktur Keuangan Telkom Harry M Zen menyampaikan, pendapatan tersebut didominasi oleh segmen data, internet, dan IT Service. Pendapatan dari ketiga aspek tersebut adalah Rp 15,9 triliun dari total pendapatan selama kuartal I 2018.

Jumlah itu naik 23,3 persen dari kuartal I 2017 yang hanya Rp 12,9 triliun.  

“Bisnis data, internet & IT service meningkat seiring dengan semakin tingginya penggunaan smartphone, bertambahnya pelanggan IndiHome dan meningkatnya layanan ICT Solution untuk pelanggan korporasi,” ujar Harry dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/4/2018).

Namun demikian, laba bersih BUMN telekomunikasi ini mengalami penurunan sebesar 14,2 persen menjadi Rp 5,73 triliun di akhir Maret 2018 dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 6,69 triliun.

Penurunan laba bersih ini disebabkan oleh naiknya beban operasional pada tiga bulan pertama tahun ini. Mengacu pada laporan keuangan, pembayaran kas untuk beban mencapai Rp 14,5 triliun di akhir Maret 2018 atau mengalami kenaikan dari setahun sebelumnya Rp 10,5 triliun.

Adapun pembayaran beban bunga di akhir kuartal I 2018 mengalami penurunan dari Rp 824 miliar di akhir Maret 2017 menjadi Rp 743 miliar.

Sementara itu, dari segi operasional hingga kuartal pertama 2018, pelanggan fixed broadband tercatat 5,74 juta dengan layanan IndiHome mencatatkan pertumbuhan cukup pesat, yakni bertambah sebesar 97 persen dari tahun sebelumnya menjadi sebanyak 3,5 juta pelanggan.

Peningkatan jumlah pelanggan IndiHome tersebut berkat perluasan dan peningkatan kualitas jaringan, perbaikan sistem Information Technology (IT), peningkatan produktivitas teknisi, dan tenaga pemasaran  serta didukung oleh program pemasaran yang agresif.

Pertumbuhan juga terjadi pada jumlah pelanggan layanan mobile broadband  sebesar 21,3 persen menjadi 108,73 juta pelanggan.   

Di sisi lain, untuk Capital Expenditure (Capex)  atau belanja modal pada kuartal pertama Telkom tercatat mencapai Rp 6,1 triliun.

"Capex atau belanja modal itu terutama digunakan untuk membiayai pembangunan BTS,  perluasan jaringan akses, dan infrastruktur backbone yang termasuk penyiapan Satelit Merah Putih dan pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang menunjang bisnis fixed and mobile broadband," imbuh Harry.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/30/191911926/kuartal-i-2018-laba-bersih-telkom-turun-142-persen

Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke