Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Legenda Pembuat Gitar "Gibson" Daftarkan Diri Bangkrut

Pendaftaran diri kebangkrutan itu merupakan bagian dari rencana reorganisasi perusahaan lewat kepemilikan baru yang diisi petinggi perusahaan pemberi utang.

Gibson terjerat utang senilai 500 juta dollar AS—setara sekitar Rp 7 triliun—karena salah strategi akusisi bisnis peralatan elektronik di luar negeri. Penjualan tak sesuai perkiraan mengantar perusahaan ini ke posisi keterpurukan keuangan.

Perusahaan pembuat gitar ini mendaftarkan kebangkrutan di pengadilan Delaware yang memayungi lokasi basis perusahaan di Nashville.

Dalam rencana yang dipersyaratkan untuk pengajuan perlindungan kebangkrutan, Gibson menyatakan bakal menutup unit bisnis peranti elektronik di luar negerinya dan akan kembali fokus membuat gitar dan industri audio.

"Proses ini akan nyaris tidak terlihat oleh pelanggan, yang semuanya dapat terus mengandalkan Gibson untuk menyediakan produk dan layanan pelanggan yang tak tertandingi," kata Chief Executive Henry Juszkiewicz dalam siaran pers, Selasa, seperti dikutip Reuters.

Juszkiewicz mengakuisisi Gibson pada 1986. Dalam pakta restrukturisasi, pemberi pinjaman senior Gibson seperti Silver Point Capital, Melody Capital Partners LP, dan penyedia dana yang berafiliasi ke KKR Credit Advisor akan menukarkan tagihan utang dengan kepemilikan ekuitas perusahaan setelah reorganisasi.

Gibson menyebut penjualan listriknya tumbuh 10,5 persen selama setahun hingga Januari 2018, senilai 122 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 1,7 triliun.

Memutar balik sejarah, Gibson berdiri pada 1894. Perusahaan ini membuat gitar listrik di Nashville dan Memphis. Adapun gitar akustik Gibson diproduksi di Bozeman, Montana. Setiap tahun, sekitar 170.000 gitar Gibson dijual ke lebih dari 80 negara.

Pada 2014, Gibson membeli usaha peranti konsumer elektronik dari Philips di Hongkong. Akuisisi ini menjadi awal keterpurukan Gibson, termasuk berhadapan dengan likuidasi di Hongkong, Inggris, dan enam negara lain di Eropa, berdasarkan catatan pengadilan per 30 April 2018.

Untuk menjaga perusahaan tetap beroperasi selama proses pengurusan perlindungan kebangkrutan ini, Gibson mendapatkan pinjaman senilai 135 juta dollar AS. Mereka menargetkan proses pengurusan kebangkrutan sudah rampung pada 24 September 2018.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/02/132830826/legenda-pembuat-gitar-gibson-daftarkan-diri-bangkrut

Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke