Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kemasan Kecil, Penentu Perubahan Bisnis Ritel di Asia

JAKARTA, KOMPAS.com - Perubahan bisnis ritel di Asia, salah satunya berawal dari kemasan kecil sekali pakai. Menurut hasil riset Kantar Worldpanel yang diterima Kompas.com hari ini, kemasan ukuran lebih kecil dari biasanya malahan menjadi salah satu tren penting.

Perubahan demografis yang cepat menjadi salah satu faktor utama yang menentukan dalam lanskap ritel di Asia. Di benua itu, populasi penduduk tua dan urbanisasi membentuk kembali pola berbelanja.

Dalam menanggapi perubahan demografis ini, peritel berupaya untuk memahami cara mengatasi kebutuhan populasi penduduk tua dan menyusutnya pengeluaran rumah tangga.

Menurut riset itu, terjadi pengurangan anggaran masak di keluarga. Lantas, keluarga cenderung lebih memilih untuk membeli apa yang mereka butuhkan, ketika mereka membutuhkannya.

Beberapa keuntungan dari produk dengan kemasan kecil di antaranya adalah untuk mendorong konsumen dalam bereksperimen, memungkinkan pembeli untuk mencoba produk dan merek baru, serta menjadikan pengeluaran belanja lebih kecil per pembelian.

Penghubung

Dengan hal-hal tersebut, di Asia, khususnya Indonesia, minimarket seperti halnya Alfamart berfungsi sebagai penghubung komunitas di mana pembeli dapat membayar tagihan listrik, membeli tiket perjalanan, konser, maupun untuk pertemuan sosial.

Mayoritas minimarket mampu menunjukkan pertumbuhan yang kuat, melampaui format toko yang lebih besar.

Menurut Direktur Pemasaran Alfamart Indonesia Ryan Alfons Kaloh, pihaknya mengusung gerakan Toko Komunitas Sejati. Komunitas ini mendukung operasional perdagangan tradisional yang ada serta usaha kecil sebagai mitra distribusi.

Ryan Alfons Kaloh juga menegaskan bahwa untuk memenuhi kebiasaan konsumen Indonesia yang berubah dengan cepat, pemahaman mengenai dinamika pelanggan memegang peranan penting dalam pertumbuhan yang berkesinambungan.

Alasannya, hal ini dapat menginformasikan aspek bisnis ritel secara luas dari portofolio produk, rantai pasokan, hingga promosi yang dikembangkan.

Lantas terkait dengan digitalisasi, General Manager Kantar Worldpanel Indonesia Venu Madhav mengatakan  saluran ritel modern seharusnya berperan sebagai komplemen dari e-commerce atau platform online lainnya.

“Saluran ritel modern seharusnya tidak merasa terancam oleh munculnya ritel online atau melihat ritel online sebagai pesaing," ujar Venu.

Kemudian, pelaku ritel besar di kawasan Asia melayani lebih dari satu saluran pengiriman untuk merek-merek FMCG. Pertimbangannya, pertumbuhan peritel tersebut didorong oleh kemampuannya dalam mengadaptasi kebutuhan pembeli yang bertransformasi secara cepat dan komitmennya dalam merancang ulang model bisnis mereka demi memenuhi kebutuhan pelanggan.

“Selama bertahun-tahun, perdagangan modern telah mendorong pertumbuhan dengan menyesuaikan diri dan menawarkan lebih dari sekadar menjual produk.”, Kata Venu.

Selain promosi, keberhasilan merek FMCG lokal didukung oleh kapasitas mereka untuk menyesuaikan diri dengan model ritel yang cepat berubah dengan mengembangkan produk yang sejalan dengan visi peritel dari konsumennya.


https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/02/202244926/kemasan-kecil-penentu-perubahan-bisnis-ritel-di-asia

Terkini Lainnya

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke