Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BRI Gelontorkan Rp 160 Miliar untuk Kartu Debit Pakai Cip

"Untuk dananya dari kami itu Rp 160 miliar," kata Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Indra Utoyo kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (4/5/2018).

Dana tersebut, kata Indra bakal digunakan untuk memigrasi 15 juta kartu debit atau 30 persen dari total nasabah aktif yang dimiliki oleh BRI.

Meski menyiapkan dana, Indra menegaskan bahwa nasabah tak akan dikenakan biaya ketika menukar kartu debit lamanya menjadi kartu debit berteknologi chip.

"Per nasabah itu minimal biaya migrasinya sekitar 30 sen dollar AS. Tapi para nasabah tak usah membayar, cukup datang ke kantor cabang BRI dan menukarnya saja.

Adapun proses migrasi itu dilakukan BRI secara bertahap. Sampai saat ini, baru ada lima persen atau 2,5 juta kartu debit dengan teknologi chip yang diterbitkan BRI.

Masih kecilnya prosentase tersebut dijelaskan Indra terjadi lantaran banyaknya nasabah BRI dan juga keterbatasan lembaga yang ada untuk mencetak kartu debit berteknologi chip tersebut.

"Sekarang ini kan hampir seluruh bank melakukan pemesanan kartu debit itu, tetapi pihak pembuat chip tidak bisa menaikkan kapasitas produksi sehingga dibutuhkan tahapan untuk proses migrasi ini," pungkas Indra.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/04/203146926/bri-gelontorkan-rp-160-miliar-untuk-kartu-debit-pakai-cip

Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke