Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BRI Dahulukan Nasabah Prioritas untuk Kartu Debit Pakai Cip

"Migrasi debet berchip memang dijadwalkan, ada jadwalnya. Jadi bukannya lama atau kami belum siap, tapi memang kami menjadwalkannya untuk nasabah prioritas dulu," ucap Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BRI Indra Utoyo saat bincang-bincang dengan media di kantornya, Jumat (4/5/2018).

Dia pun menyarankan nasabah yang masuk kategori prioritas itu, yaitu mereka yang telah mendapatkan pemberitahuan lewat pesan layanan singkat (SMS) untuk segera menukarkan kartu debit lama dengan kartu baru yang sudah memakai cip dan logo Gerbang Pembayaran Nusantara (GPN).

Penukaran bisa dilakukan di setiap kantor cabang BRI. Indra pun meminta nasabah yang tidak mendapat SMS untuk tidak meminta penukaran kartu dulu sampai ada pemberitahuan.

"Diharapkan yang datang ke kantor cabang itu adalah yang prioritas. Jadi yang belum dapat SMS untuk mengganti kartunya enggak usah datang dulu ke kantor cabang," tegas dia.

Mereka yang disebut prioritas dan telah dikirimi SMS untuk menukar kartu itu adalah mereka yang terpantau pernah melakukan transaksi melalui ATM yang diduga menjadi lokasi kejahatan skimming.

Indra belum dapat memastikan jumlah nasabah yang masuk kategori prioritas karena penyebab tersebut. Yang jelas, salah satu kemungkinan lokasi nasabah yang banyak menerima SMS pemberitahuan penukaran kartu ini adalah Kediri, Jawa Timur, yang beberapa waktu ramai dikabarkan banyak korban kejahatan skimming.

"Belum tahu jumlahnya berapa, yang pasti kalau nasabah prioritas sudah beres semua akan langsung ke nasabah biasa. Jadi untuk 30 persen hingga akhir tahun kombinasi kedua jenis nasabah itu," ungkap Indra.

Sampai saat ini tercatat ada 50 hingga 55 juta nasabah aktif BRI. Dari jumlah tersebut baru lima persen atau sekitar 2,5 juta nasabah yang telah menukarkan kartu debit lamanya menjadi kartu debit bercip dengan logo GPN.

Sebelumnya diberitakan, migrasi kartu debit BRI bercip tidak bisa dilakukan dengan cepat lantaran nasabah BRI terlampau banyak dan juga keterbatasan lembaga yang ada untuk mencetak kartu debit tersebut.

BRI sendiri bisa menargetkan bisa menyalurkan 15 juta kartu ATM baru ke para nasabahnya atau setara dengan 30 persen seperti perintah dari Bank Indonesia (BI).

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/04/215405026/bri-dahulukan-nasabah-prioritas-untuk-kartu-debit-pakai-cip

Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke